Sabtu, 14 Mei 2016

sistem kardiovaskuler

BAB I
PENDAHULIAN

A.    Latar Belakang
            Makhluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem jaringan dan organ dalam tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu bagi mahluk hidup.  Salah satu sistem yang ada pada mahluk hidup yaitu sistem kardiovaskuler. Fungsi utama dari sistem kardiovaskuler adalah untuk memberi oksigen ke setiap sel tubuh. Sistem kardivaskuler terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
            Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

B.     Rumusan Masalah
            1.         Apakah yang dimaksud dengan sistem kardiovaskuler?
            2.         Bagaimana perkembangan sistem kardiovaskuler?
            3.         Apa sajakah organ penyusun sistem kardiovaskuler?
            4.         Apa fungsi dari sistem kardiovaskuler?





C.    Tujuan
            1.         Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem kardiovaskuler.
            2.         Untuk mengetahui bagaimana perkembangan sistem kardiovaskuler.
            3.         Untuk mengetahui organ penyusun sistem kardiovaskuler.
            4.         Untuk mengetahui fungsi dari sistem kardiovaskuler.


























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sistem Kardiovaskuler
            Sistem kardiovaskular adalah salah satu sistem organ penting dari tubuh manusia yang melakukan beberapa fungsi penting. Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
            Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

B.     Perkembangan Sistem Kardiovaskuler
            Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast. Angioblast ini timbul dari:
1.         Mesoderm: splanknikus dan chorionic
2.         Merengkim: yolk sac dan tali pusat
3.         Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah
Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning telur sekunder (kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung tubular bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses peredaran darah melalui plasenta.

C.    Organ Penyusun Sistem Kardiovaskuler
1.         Jantung
            Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks (superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis (anterior-inferior ICS –V) berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya.
            Berat jantung di pengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan. Selain itu kebiasaan latihan fisik dan penyakit jantung juga mempengaruhi berat dari jantung. Berat pada orang dewasa sekitar 250-350 gram. Fungsi jantung adalah untuk memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.
            Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak di tengah toraks, dan jantung menempati rongga antara paru-paru dan diafragma. Jantung merupakan organ muskuler yang dapat berkontraksi secara ritmis, dan berfungsi memompa darah dalam sistem sirkulasi. Secara struktural dinding jantung terdiri atas 3 lapisan (tunika) yaitu:
a.       Endokardium terletak pada lapisan subendotel. Sebelah dalam dibatasi oleh endotel. Endokardium tersusun atas jaringan penyambung jarang dan banyak mengandung vena, syaraf (nervus), dan cabang-cabang sistem penghantar impuls.
b.      Miokardium terdiri atas sel-sel otot jantung. Sel-sel otot jantung dibagi dalam 2 kelompok yaitu sel-sel kontraktil dan sel-sel yang menimbulkan dan menghantarkan impuls sehingga mengakibatkan denyut jantung.
c.       Epikardium merupakan membran serosa jantung, membentuk batas visceral perikardium. Sebelah luar diliputi oleh epitel selapis gepeng (mesotel). Jaringan adiposa yang umumnya meliputi jantung terkumpul dalam lapisan ini.
Jantung terdiri dari beberapa bagian, diantaranya yaitu:
a.       Basis kordis
Bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah besar (aorta asendens, arteri pulmonalis/vena pulomnalis dan vena kava superior:, dibentuk oleh atrium sinistra dan sebagian atrium dekstra. Bagian posterior berbatasan dengan aorta desendens, esophagus, vena azigos, duktus torakalis, terdapat seitinggi vertebrae torakalis (vertebra ruas VIII)
b.      Apeks kordis
Bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul. Bagian ini dibentuk oleh ujung ventrikel sinistra dan ventrikel dekstra. Bagian apek tertutupi oleh paru dan pleura sinistra dari dinding toraks.
Permukaan jantung (fascies kordis) terdiri dari:
a.       Fascies sternokostalis
Permukaan menghadap ke depan berbatasan dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan sedikit ventrikel sinistra.
b.      Fascies dorsalis
Permukaan jantung mengahdap kebelakang, berbentuk segi empat berbatasan dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium sinistra, sebagian atrium dekstra, dan sebagian kecil dinding ventrikel sinistra.
c.       Fascies diafragmatika
Permukaan bagian bawah jantung yang berbatas dengan sternum tendinium dafragma dibentuk oelh dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
Tepi jantung (margo kordis) terdiri dari:
a.       Margo dekstra
Bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava superior sampai ke apeks kordis, dibentuk oleh dinding atrium dekstra dan dinding ventrikel dekstra, memisahkan fascies sternokostalis dengan fascies diafragmatika sebelah kanan.
b.      Margo sinistra
Bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bagian bawah muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis, dibentuk oleh dinding atrium sinistra (diatas) dan dinidng ventrikel sinistra (di bawah) memisahkan fascies sternokostalis dengan fascies diafragmatika sebelah kiri.
Alur permukaan jantung terdiri dari:
a.       Sulkus atrioventrikularis
Mengelilingi batas bawah basis kordis, terletak diantara batas kedua atrium jantung dan kedua ventrikel jantung.
b.      Sulkuls longitudinalis anterior
Alur ini terdapat pada fascies sternokostalis mulai dari celah di antara arteri polmonalis dengan aurikula sinistra, berjalan ke bawah menuju apeks kordis. Sulkus ini merupakan batas antara kedua ventrikel dari depan.
c.       Sulkus longitudinalis posterior
Alur ini terdapat pada fascies diafragmatika kordis, muai dari sulkus koronarius sebelah kanan muara vena kava inferior menuju apeks kordis. Sulkus ini merupakan batas antara kedua ventrikel dari belakang bawah.
Ruang-ruang jantung terdiri dari:
a.       Atrium dekstra
Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau krista terminalis. Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap rigi terdapat dinding halus yang secara embriologis berasal dari sinus venosus. Bagian atrium yang terletak di depan rigi mengalami trabekulasi akibat berkas serabut otot yang berjalan dari krista terminalis.
Ø  Muara pada atrium kanan:
·         Vena kava superior
Bermuara ke dalam bagian atas atrium kanan. Muara ini tidak mempunyai katub, mengembalikan darah dari separoh atas tubuh.
·         Vena kava inferior
Lebih besar dari vena kava superior, bermuara ke dalam bagian bawah atrium kanan, mengembalikan darah kejantung dari separoh badan bagian bawah.
·         Sinus koronalis
Bermuara ke dalam atrium kanan antara vena kava inferior dengan osteum ventrikulare, dilindungi oleh katub yang tidak berfungsi.
·         Osteum atrioventrikuler dekstra
Bagian anterior vena kava inferior dilindungi oleh vulva bikuspidalis. Di samping itu banyak bermuara vena-vena kecil yang mengalirkan darah dari dinding jantung ke dalam atrium kanan.
Ø  Sisa-sisa fetal pada atrium kanan. Fossa ovalis dan annulus ovalis adalah dua struktur yang terletak pada septum interartrial yang memisahkan atrium kanan dengan atrium kiri. Fossa ovalis merupakan lekukan dangkal tempat foramen ovale pada vetus dan annulus ovalis membentuk tepi, merupakan septum pada jantung embrio.
b.      Ventrikel dekstra
Berhubungan dengan atrium kanan melalu osteum atrioventrikuler dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan.
Ø  Valvula trikuspidalis
Melindungi osteum atrioventikuler, dibentuk oleh lipatan endocardium disertai sedikit jaringan fibrosa, terdiri dari tiga lipatan endocardium disertai sedikit jaringan fibrosa, terdiri dari tiga kuspis atau saringan (anterior, septalis, dan inferior). Basis kuspis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung. Bila ventrikel berkontraksi M. papilaris berkontraksi mencegah agar kuspis tidak terdorong ke atrium dan terbalik waktu tekanan intraventrikuler meningkat.
Ø  Valvula pulmunalis
Melindungi osteum pulmonalis, terdiri dari semilunaris arteri pulmonalis, dibentuk oleh lipatan endocardium disertai sedikit jaringan fibrosa. Mulut muara kuspis arahnya ke atas, ke dalam trunkus pulmonalis. Selama sistolik ventrikel katup kuspis tertekan pada dinding trunkus pulmonalis oleh darah yang keluar. Selama diastolic, darah mengalir kembali ke jantung masuk ke sinus. Katup kuspis terisi dan menutup osteum pulmonalis.
c.       Atrium sinistra
Terdiri dari rongga utama dan aurikula, terletak di belakang atrium kanan, membentuk sebagian besar basis (fascies posterior), dibelakang atrium sinistra terdapat sinus oblig pericardium serosum dan pericardium fibrosum. Bagian dalam atrium sinistra halus dan bagian aurikula mempunyai rigi otot seperti aurikula dekstra. Muara atrium sinistra vena pulmonalis dari masing-masing paru bermuara pada dinding posterior dan mempunyai valvula osteum atrioventrikular sinistra, dilindungi oleh valvula mitralis.
d.      Ventrikel sinistra
Ventrikel kiri berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta. Dinding ventrikel sinistra tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan. Tekanan darah intraventrikuler kiri enam kali lebih tinggi disbanding tekanan dari ventrikel dekstra.
Ø  Valvula mitralis (bikuspida)
Melindungi osteum atrioventrikular terdiri atas dua kuspis (kuspis anterior dan kuspis posterior). Kuspis anterior lebih besar terletak antara osteum atrioventrikular dan aorta.
Ø  Valvula semilunaris aorta
Melindungi osteum aorta strukturnya sama dengan valvula semilunaris arteri pulmonalis. Salah satu kuspisnya terletak pada dinding anterior dan dua terletak pada dinding posterior di belakang kuspis. Dinding aorta membentuk sinus aorta anterior merupakan asal arteri koronaria dekstra. Sinus posterior sinistra merupakan asal arteri koronaria sinistra.


Peredaran darah jantung terdiri dari:
a.       Arteri koronaria kanan
Berasal dari sinus anterior aorta berjalan ke depan antara trunkus pulmonalis dan aurikula dekstra, memberikan cabang-cabang ke atrium dekstra dan ventrikel desktra. Pada tepi inferior jantung menuju sulkus atrioventrikularis untuk beranastomosis dengan arteri koronaria kiri memperdarahi ventrikel dekstra.
b.      Arteri koronaria kiri
Lebih besar dari arteri koronaria dekstra, dari sinus posterior aorta sisintra berjalan ke depan antara trunkus pulmonalis dan aurikula kiri masuk ke sulkus atrioventrikularis menuju ke apeks jantung memberikan darag untuk ventrikel dekstra dan septum interventrikularis.
c.       Aliran vena jantung
Sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak di bagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari V. kardiak magna yang bermuara ke atrium dekstra sebelah kiri vena kava inferior. V. kardiak minimae dan media merupakan cabang sinus koronarius, sisanya kembali ke atrium dekstra melalui vena kardiak anterior, melalui vena kecil langsung ke ruang-ruang jantung.
            Katup-katup jantung terdiri atas bagian sentral yang terdiri atas jaringan
fibrosa padat menyerupai aponeurosis yang pada kedua permukaannya dibatasi oleh lapisan endotel. Persyarafan jantung tersusun atas sistem yang menimbulkan dan menghantarkan impuls pada jantung. Sistem yang menimbulkan dan menghantarkan impuls dari jantung terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan bagi atrium dan ventrikel untuk berdenyut secara berurutan dan memungkinkan jantung berfungsi sebagai pompa yang efisien.
Sistem ini terdiri atas:
a.       Simpul sinoatrial (dari Keith dan Flack) sebagai alat pacu (pace maker) jantung.
b.      Simpul atrioventrikuler (dari Tawara).
c.       Juga terdapat berkas atrioventrikuler (berkas His) yang berasal dari simpul atrioventrikuler dan berjalan ke ventrikel, bercabang dan mengirimkan cabangcabang ke kedua ventrikel.
            Otot jantung mempunyai kemampuan autostimulasi, tidak tergantung dari impuls syaraf. Sel-sel otot jantung yang telah diisolasi dapat berdenyut dengan iramanya sendiri. Pada otot jantung, sel-sel ini sangat erat berhubungan dan terjadi pertukaran informasi dengan adanya gap junction pada discus interkalaris. Bagian parasimpatis dan simpatis sistem autonom mempersyarafi jantung membentuk pleksus-pleksus yang tersebar luas pada basis jantung.
            Daerah yang dekat dengan simpul sinoatrial dan atrioventrikuler, terdapat sel-sel saraf ganglion dan serabut-serabut saraf. Saraf-saraf ini mempengaruhi irama jantung, dimana perangsangan bagian parasimpatis (nervus vagus) menimbulkan perlambatan denyut jantung, sedangkan perangsangan syaraf simpatis mempercepat irama pace maker.
2.         Komponen Darah
            Darah adalah cairan tubuh khusus yang terus-menerus beredar ke seluruh tubuh dengan bantuan jantung dan pembuluh darah. Sedangkan paru-paru memperkaya darah terdeoksigenasi dengan oksigen, jantung memompa darah beroksigen ke berbagai bagian tubuh.
            Darah mengandung, sel plasma darah putih, sel darah merah dan trombosit. Sementara sel darah putih membantu melindungi tubuh dari agen penyebab penyakit, sel darah merah membantu membawa oksigen ke jaringan. Trombosit memainkan peran penting dalam pembekuan darah. Darah membantu transportasi oksigen dan nutrisi ke jaringan dan organ tubuh. Proses pembuangan sisa metabolisme ke organ ekskresi juga dilakukan dengan bantuan darah.
            Sistem vaskuler darah juga merupakan alat transport oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) yang pertama terutama terikat pada hemoglobin eritrosit, sedangkan yang terakhir, selain terikat pada protein eritrosit (terutama hemoglobin), juga diangkut dalam bentuk larutan dalam plasma sebagai CO2 atau dalam bentuk HCO3. Plasma mentransport metabolit-metabolit dari tempat absropsi atau sintesisnya, menyalurkannya ke berbagai daerah organisma. Ia juga mentransport sisa-sisa metabolisme, yang dibuang dari darah oleh organ-organ ekskresi.
            Darah, merupakan alat distribusi hormon-hormon, memungkinkan pertukaran pesan-pesan kimia antara organ-organ yang jauh untuk fungsi normal sel. Selanjutnya ia berperanan dalam pengaturan distribusi panas dan keseimbangan asam-basa dan osmotik.
3.         Pembuluh Darah
            Lapisan dinding pembuluh darah biasanya terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut:
a.       Tunika intima (tunika interna) terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Di bawah endotel adalah lapisan subendotel, terdiri atas jaringan penyambung jarang halus yang kadang-kadang mengandung sel otot polos yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah.
b.      Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar (sirkuler). Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu membrane elastik interna. Membran ini terdiri atas elastin, biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat berdifusi melalui lubang-lubang yang terdapat dalam membran dan memberi makan pada sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding pembuluh. Pada pembuluh besar, sering ditemukan membrana elstika externa yang lebih tipis yang memisahkan tunika media dari tunika adventitia yang terletak di luar.
c.       Tunika adventitia terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut-serabut elastin. Pada pembuluh yang lebih besar, vasa vasorum (pembuluh dalam pembuluh) bercabang-cabang luas dalam adventitia.
d.      Vasa vasorum memberikan metabolit-metabolit untuk adventitia dan tunika media pembuluh-pembuluh besar, karena lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberi makanan oleh difusi dari aliran darah.



            Pembuluh darah terdiri dari beberapa bagian, diantaranya yaitu sebagai berikut:
a.       Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:
v  Tunika Intima
Intima, dibatasi oleh sel-sel endotel. Pada arteri besar membrana basalis subendotel kadang-kadang tidak terlihat. Membrana elastika interna tidak selalu ada.
v  Tunika Media
Lapisan media terdiri atas serangkaian membran elastin yang tersusun konsentris.
v  Tunika Eksterna
Tunika ekstema Mikroskopi Anatomi Sistem Sirkulasi 3 adventitia tidak menunjukkan membrana externa, relatif tidak berkembang dan mengandung serabut-serabut elastin dan kolagen.
Berdasarkan ukurannya, arteri dapat diklasifikasikan menjadi:
Ø  arteri besar atau arteri elastic
Arteri besar (arteri elastin) termasuk aorta dan cabang-cabang besarnya. Arteri jenis ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
·         Intima, dibatasi oleh sel-sel endotel. Pada arteri besar membrana basalis subendotel kadang-kadang tidak terlihat. Membrana elastika interna tidak selalu ada.
·         Lapisan media terdiri atas serangkaian membran elastin yang tersusun konsentris.
·         Tunika adventitia tidak menunjukkan membrana externa, relatif tidak berkembang dan mengandung serabut-serabut elastin dan kolagen.
Ø  arteri ukuran sedang atau arteri muskuler
Arteri ukuran sedang dan kecil memiliki lapisan muskuler yang tebal. Sel-sel ini bercampur dengan sejumlah serabut elastin serta kolagen dan proteoglikan.
Ø  Arteriola
Arteriola merupakan pembuluh arteri yang paling kecil (halus), bergaris tengah kurang dari 0,5 mm dan relatif mempunyai lumen yang sempit. Memiliki tunika intima dengan tanpa lapisan subendotel dan umumnya tidak mempunyai membrana elastik interna. Lapisan media adalah lapisan sel-sel otot polos yang tersusun melingkar. Lapisan adventitia tipis, tidak berkembang dengan baik dan tidak menunjukkan adanya membrana elastik externa.
b.      Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteriol pada pembuluh darah kecil yang disebut venula. Pembuluh darah kecil cabang ke jaringan pembuluh darah besar yang membawa darah ke vena kava, yang merupakan vena terbesar dalam tubuh manusia. Terdeoksigenasi darah dari bagian atas dan bagian bawah tubuh dibawa ke atrium kanan oleh atasan vena cava masing-masing dan inferior vena cava. Kapiler terdiri dari:
v  Kapiler arteri
v  Kapiler vena
Adapun fungsi dari kapiler diantaranya yaitu:
·         Penghubung arteri dan vena
·         Tempat pertukaran darah dan cairan jaringan
·         Mengambil hasil dari kelenjar
·         Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus
·         Menyaring darah dalam ginjal
c.       Vena
Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah dari alat-alat tubuh kembali ke jantung.  Vena terbesar adalah vena pulmonalis. Adapun ciri-ciri dari Vena diantaranya yaitu:
·         Mengangkut darah ke jantung
·         Jumlah lebih besar daripada arteria
·         Mendekati jantung diameter makin besar
·         Biasanya berada  di dekat arterinya
·         Ketebalan dinding lebih tipis  dengan valvula
·         Biasanya pada sediaan dalam kondisi kolaps
Vena biasanya digolongkan menjadi:
·         Venula, garis tengah 0,2 – 1 mm, ditandai oleh tunika intima yang terdiri atas endotel, tunika media tebal yang terdiri atas lapisan sel otot polos, dan lapisan adventitia merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri atas jaringan penyambung yang kaya akan serabut-serabut kolagen.
·         Vena ukuran kecil atau sedang dan mempunyai garis tengah 1 – 9 mm. Tunika intima biasanya mempunyai lapisan subendotel yang tipis, tetapi hal ini pada suatu saat mungkin tidak ada. Tunika media terdiri atas berkas-berkas kecil otot polos yang bercampur dengan serabut-serabut kecil kolagen dan jala-jala halus serabut elastin. Lapisan kolagen adventitia berkembang dengan baik.
·         Vena besar mempunyai tunika intima yang berkembang dengan baik. Tunika media jauh lebih kecil, dengan sedikit sel-sel otot polos dan banyak jaringan penyambung. Tunika adventitia adalah lapisan yang paling tebal dan pada pembuluh yang paling besar dapat mengandung berkas-berkas longitudinal otot polos. Di samping perbedaan lapisan ini, vena ukuran-kecil atau sedang menunjukkan adanya katup-katup di dalamnya. Struktur ini terdiri atas 2 lipatan semilunaris dari lapisan dalam pembuluh yang menonjol ke dalam lumen. Mereka terdiri atas jaringan penyambung elastin dan dibatasi pada kedua sisinya oleh endotel. Katup-katup khususnya banyak pada vena anggota badan (lengan dan tungkai). Mereka mendorong darah vena ke arah jantung berkat kontraksi otot-otot rangka yang terletak di sekitar vena.

D.    Fungsi Sistem Kardiovaskuler
            Sistem kardiovaskular memiliki banyak fungsi. Pada saat sistem kardiovaskular dapat bekerja seperti pompa, sistem pemanas, atau bahkan pembawa pesan. Untuk melakukan tugas ini, sistem kardiovaskular bekerja dengan sistem organ lain, seperti pernapasan, endokrin, dan sistem saraf.  Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Ini menggerakan nutrisi, gas (seperti oksigen), dan limbah ke dan dari sel-sel. Setiap sel dalam tubuh tergantung pada sistem kardiovaskular. Jika sel-sel tidak menerima nutrisi, mereka tidak bisa bertahan hidup.
            Fungsi utama dari sistem kardiovaskular adalah untuk memberikan oksigen ke setiap sel. Darah menerima oksigen pada paru-paru (organ utama dari sistem pernapasan) dan kemudian dipompa, oleh jantung keseluruh tubuh. Oksigen kemudian berdifusi ke dalam sel dan karbon dioksida, produk limbah respirasi selular, bergerak dari sel ke dalam darah akan dikirimkan kembali ke paru-paru dan dihembuskan. Setiap sel dalam tubuh membutuhkan oksigen, oksigen digunakan dalam respirasi sel untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
            Tanpa oksigen, fermentasi asam laktat akan terjadi pada sel-sel Anda, yang hanya dapat dipertahankan untuk jangka waktu singkat. Arteri membawa darah penuh oksigen (“kaya oksigen”) dari jantung dan pembuluh darah mengembalikan miskin oksigen kembali ke jantung.
            Sistem kardiovaskular juga berperan dalam menjaga suhu tubuh. Ini membantu untuk membuat hangat dengan menggerakkan darah hangat keseluruh tubuh. Pembuluh darah juga mengontrol suhu tubuh untuk membuat tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Ketika otak merasa bahwa suhu tubuh meningkat, ia mengirimkan pesan ke pembuluh darah di kulit untuk meningkatkan diameter. Peningkatan diameter pembuluh darah meningkatkan jumlah darah dan panas yang bergerak di dekat permukaan kulit. Panas ini kemudian dilepaskan dari kulit.








BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1.         Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler.
2.         Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah.
3.         Dinding jantung secara structural terdiri atas 3 lapisan (tunika) diantaranya yaitu endokardium, miokardium, dan epikardium.
4.         Darah mengandung, sel plasma darah putih, sel darah merah dan trombosit.
5.         Lapisan dinding pembuluh darah biasanya terdiri dari tunika intima, tunika media, tunika adventia, dan vasa vasorum.
6.         Pembuluh darah terdiri dari beberapa bagian diantaranya yaitu arteri, kapiler, dan vena.
7.         Fungsi utama dari sistem kardiovaskular adalah untuk memberikan oksigen ke setiap sel.















DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk., Biologi Edisi Kelima Jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2004.
Syaifuddin., Anatomi dan Fisiologi Mahasiswa Keperawatan, Jakarta: EKG,         2009.
Syaifuddin., Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan, Jakarta:     Salemba Medika, 2009.