indri yetti Rain94
Jumat, 07 Oktober 2016
Sabtu, 14 Mei 2016
sistem kardiovaskuler
BAB
I
PENDAHULIAN
A.
Latar
Belakang
Makhluk
hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem jaringan dan organ dalam
tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu
bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada mahluk hidup yaitu
sistem kardiovaskuler. Fungsi utama dari sistem kardiovaskuler adalah untuk
memberi oksigen ke setiap sel tubuh. Sistem kardivaskuler terdiri dari jantung
sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
Sistem kardiovaskuler merupakan
organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh
darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi
keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem
kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan
aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan
berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital
seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem
sirkulasi itu sendiri.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan sistem
kardiovaskuler?
2.
Bagaimana perkembangan sistem kardiovaskuler?
3.
Apa sajakah organ penyusun sistem
kardiovaskuler?
4.
Apa fungsi dari sistem kardiovaskuler?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan sistem kardiovaskuler.
2.
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan
sistem kardiovaskuler.
3.
Untuk mengetahui organ penyusun sistem
kardiovaskuler.
4.
Untuk mengetahui fungsi dari sistem
kardiovaskuler.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskular adalah salah satu sistem organ penting
dari tubuh manusia yang melakukan beberapa fungsi penting. Kardiovaskuler
terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti
jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler
merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan
pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan
nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
Sistem kardivaskuler memerlukan
banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons
aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar
aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut,
lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
B.
Perkembangan
Sistem Kardiovaskuler
Sistem
kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem
kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast.
Angioblast ini timbul dari:
1.
Mesoderm: splanknikus dan chorionic
2.
Merengkim: yolk sac dan tali pusat
3.
Dan dapat juga menimbulkan pembuluh
darah dan darah
Dalam awal perkembangannya
yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai berkembang di splanknikus yaitu
antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning telur sekunder (kardiogenik
area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis saluran. Tabung-tabung
membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung tubular bergabung dalam
pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac
membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses peredaran darah
melalui plasenta.
C.
Organ
Penyusun Sistem Kardiovaskuler
1.
Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida
terbalik dengan apeks (superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis
(anterior-inferior ICS –V) berada di atas. Pada basis jantung
terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh
balik. Jantung sebagai
pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada
mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah
papilla mamae 2 jari setelahnya.
Berat
jantung di pengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan. Selain itu
kebiasaan latihan fisik dan penyakit jantung juga mempengaruhi berat dari
jantung. Berat pada orang
dewasa sekitar 250-350 gram. Fungsi jantung adalah untuk memompa darah ke jaringan,
menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida dan
sampah hasil metabolisme.
Jantung
adalah organ berongga, berotot, yang terletak di tengah toraks, dan jantung menempati
rongga antara paru-paru dan diafragma. Jantung merupakan organ muskuler
yang dapat berkontraksi secara ritmis, dan berfungsi memompa darah dalam sistem
sirkulasi. Secara struktural dinding jantung terdiri atas 3 lapisan (tunika)
yaitu:
a. Endokardium
terletak pada lapisan subendotel. Sebelah dalam dibatasi oleh endotel.
Endokardium tersusun atas jaringan penyambung jarang dan banyak mengandung
vena, syaraf (nervus), dan cabang-cabang sistem penghantar impuls.
b. Miokardium
terdiri atas sel-sel otot jantung. Sel-sel otot jantung dibagi dalam 2 kelompok
yaitu sel-sel kontraktil dan sel-sel yang menimbulkan dan menghantarkan impuls
sehingga mengakibatkan denyut jantung.
c. Epikardium
merupakan membran serosa jantung, membentuk batas visceral perikardium. Sebelah
luar diliputi oleh epitel selapis gepeng (mesotel). Jaringan adiposa yang
umumnya meliputi jantung terkumpul dalam lapisan ini.
Jantung terdiri dari beberapa bagian,
diantaranya yaitu:
a. Basis
kordis
Bagian jantung sebelah atas yang
berhubungan dengan pembuluh darah besar (aorta asendens, arteri pulmonalis/vena
pulomnalis dan vena kava superior:, dibentuk oleh atrium sinistra dan sebagian
atrium dekstra. Bagian posterior berbatasan dengan aorta desendens, esophagus,
vena azigos, duktus torakalis, terdapat seitinggi vertebrae torakalis (vertebra
ruas VIII)
b. Apeks
kordis
Bagian bawah jantung berbentuk
puncak kerucut tumpul. Bagian ini dibentuk oleh ujung ventrikel sinistra dan
ventrikel dekstra. Bagian apek tertutupi oleh paru dan pleura sinistra dari
dinding toraks.
Permukaan jantung (fascies kordis)
terdiri dari:
a. Fascies
sternokostalis
Permukaan menghadap ke depan
berbatasan dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel
dekstra dan sedikit ventrikel sinistra.
b. Fascies
dorsalis
Permukaan jantung mengahdap
kebelakang, berbentuk segi empat berbatasan dengan mediastinum posterior,
dibentuk oleh dinding atrium sinistra, sebagian atrium dekstra, dan sebagian
kecil dinding ventrikel sinistra.
c. Fascies
diafragmatika
Permukaan bagian bawah jantung yang
berbatas dengan sternum tendinium dafragma dibentuk oelh dinding ventrikel
sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
Tepi jantung (margo kordis) terdiri
dari:
a. Margo
dekstra
Bagian jantung tepi kanan
membentang mulai dari vena kava superior sampai ke apeks kordis, dibentuk oleh
dinding atrium dekstra dan dinding ventrikel dekstra, memisahkan fascies
sternokostalis dengan fascies diafragmatika sebelah kanan.
b. Margo
sinistra
Bagian ujung jantung sebelah tepi
membentang dari bagian bawah muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke
apeks kordis, dibentuk oleh dinding atrium sinistra (diatas) dan dinidng
ventrikel sinistra (di bawah) memisahkan fascies sternokostalis dengan fascies
diafragmatika sebelah kiri.
Alur permukaan jantung terdiri dari:
a. Sulkus
atrioventrikularis
Mengelilingi batas bawah basis
kordis, terletak diantara batas kedua atrium jantung dan kedua ventrikel
jantung.
b. Sulkuls
longitudinalis anterior
Alur ini terdapat pada fascies
sternokostalis mulai dari celah di antara arteri polmonalis dengan aurikula
sinistra, berjalan ke bawah menuju apeks kordis. Sulkus ini merupakan batas
antara kedua ventrikel dari depan.
c. Sulkus
longitudinalis posterior
Alur ini terdapat pada fascies
diafragmatika kordis, muai dari sulkus koronarius sebelah kanan muara vena kava
inferior menuju apeks kordis. Sulkus ini merupakan batas antara kedua ventrikel
dari belakang bawah.
Ruang-ruang jantung terdiri dari:
a. Atrium
dekstra
Terdiri dari rongga utama dan
aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau krista terminalis.
Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap rigi terdapat dinding
halus yang secara embriologis berasal dari sinus venosus. Bagian atrium yang
terletak di depan rigi mengalami trabekulasi akibat berkas serabut otot yang berjalan
dari krista terminalis.
Ø Muara
pada atrium kanan:
·
Vena kava superior
Bermuara ke dalam bagian atas
atrium kanan. Muara ini tidak mempunyai katub, mengembalikan darah dari separoh
atas tubuh.
·
Vena kava inferior
Lebih besar dari vena kava
superior, bermuara ke dalam bagian bawah atrium kanan, mengembalikan darah
kejantung dari separoh badan bagian bawah.
·
Sinus koronalis
Bermuara ke dalam atrium
kanan antara vena kava inferior dengan osteum ventrikulare, dilindungi
oleh katub yang tidak berfungsi.
·
Osteum atrioventrikuler dekstra
Bagian anterior vena kava inferior
dilindungi oleh vulva bikuspidalis. Di samping itu banyak bermuara vena-vena
kecil yang mengalirkan darah dari dinding jantung ke dalam atrium kanan.
Ø Sisa-sisa
fetal pada atrium kanan. Fossa ovalis dan annulus ovalis adalah dua struktur
yang terletak pada septum interartrial yang memisahkan atrium kanan dengan
atrium kiri. Fossa ovalis merupakan lekukan dangkal tempat foramen ovale pada
vetus dan annulus ovalis membentuk tepi, merupakan septum pada jantung embrio.
b. Ventrikel
dekstra
Berhubungan dengan atrium kanan
melalu osteum atrioventrikuler dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui
osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan
pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan.
Ø Valvula
trikuspidalis
Melindungi
osteum atrioventikuler, dibentuk oleh lipatan endocardium disertai sedikit
jaringan fibrosa, terdiri dari tiga lipatan endocardium disertai sedikit
jaringan fibrosa, terdiri dari tiga kuspis atau saringan (anterior, septalis,
dan inferior). Basis kuspis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung. Bila
ventrikel berkontraksi M. papilaris berkontraksi mencegah agar kuspis tidak
terdorong ke atrium dan terbalik waktu tekanan intraventrikuler meningkat.
Ø Valvula
pulmunalis
Melindungi
osteum pulmonalis, terdiri dari semilunaris arteri pulmonalis, dibentuk oleh
lipatan endocardium disertai sedikit jaringan fibrosa. Mulut muara kuspis
arahnya ke atas, ke dalam trunkus pulmonalis. Selama sistolik ventrikel katup
kuspis tertekan pada dinding trunkus pulmonalis oleh darah yang keluar. Selama
diastolic, darah mengalir kembali ke jantung masuk ke sinus. Katup kuspis
terisi dan menutup osteum pulmonalis.
c. Atrium
sinistra
Terdiri dari rongga utama dan aurikula,
terletak di belakang atrium kanan, membentuk sebagian besar basis (fascies
posterior), dibelakang atrium sinistra terdapat sinus oblig pericardium serosum
dan pericardium fibrosum. Bagian dalam atrium sinistra halus dan bagian
aurikula mempunyai rigi otot seperti aurikula dekstra. Muara atrium sinistra
vena pulmonalis dari masing-masing paru bermuara pada dinding posterior dan
mempunyai valvula osteum atrioventrikular sinistra, dilindungi oleh valvula
mitralis.
d. Ventrikel
sinistra
Ventrikel kiri berhubungan dengan
atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta
melalui osteum aorta. Dinding ventrikel sinistra tiga kali lebih tebal dari
ventrikel kanan. Tekanan darah intraventrikuler kiri enam kali lebih tinggi
disbanding tekanan dari ventrikel dekstra.
Ø Valvula
mitralis (bikuspida)
Melindungi
osteum atrioventrikular terdiri atas dua kuspis (kuspis anterior dan kuspis
posterior). Kuspis anterior lebih besar terletak antara osteum atrioventrikular
dan aorta.
Ø Valvula
semilunaris aorta
Melindungi
osteum aorta strukturnya sama dengan valvula semilunaris arteri pulmonalis.
Salah satu kuspisnya terletak pada dinding anterior dan dua terletak pada
dinding posterior di belakang kuspis. Dinding aorta membentuk sinus aorta
anterior merupakan asal arteri koronaria dekstra. Sinus posterior sinistra
merupakan asal arteri koronaria sinistra.
Peredaran darah jantung terdiri dari:
a. Arteri
koronaria kanan
Berasal dari sinus anterior aorta
berjalan ke depan antara trunkus pulmonalis dan aurikula dekstra, memberikan
cabang-cabang ke atrium dekstra dan ventrikel desktra. Pada tepi inferior
jantung menuju sulkus atrioventrikularis untuk beranastomosis dengan arteri
koronaria kiri memperdarahi ventrikel dekstra.
b. Arteri
koronaria kiri
Lebih besar dari arteri koronaria
dekstra, dari sinus posterior aorta sisintra berjalan ke depan antara trunkus
pulmonalis dan aurikula kiri masuk ke sulkus atrioventrikularis menuju ke apeks
jantung memberikan darag untuk ventrikel dekstra dan septum interventrikularis.
c. Aliran
vena jantung
Sebagian darah dari dinding jantung
mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak di bagian
belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari V. kardiak magna
yang bermuara ke atrium dekstra sebelah kiri vena kava inferior. V. kardiak
minimae dan media merupakan cabang sinus koronarius, sisanya kembali ke atrium
dekstra melalui vena kardiak anterior, melalui vena kecil langsung ke
ruang-ruang jantung.
Katup-katup
jantung terdiri atas bagian sentral yang terdiri atas jaringan
fibrosa
padat menyerupai aponeurosis yang pada kedua permukaannya dibatasi oleh lapisan
endotel. Persyarafan jantung tersusun atas sistem yang menimbulkan dan
menghantarkan impuls pada jantung. Sistem yang menimbulkan dan menghantarkan
impuls dari jantung terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan bagi
atrium dan ventrikel untuk berdenyut secara berurutan dan memungkinkan jantung
berfungsi sebagai pompa yang efisien.
Sistem
ini terdiri atas:
a. Simpul
sinoatrial (dari Keith dan Flack) sebagai alat pacu (pace maker)
jantung.
b. Simpul
atrioventrikuler (dari Tawara).
c. Juga
terdapat berkas atrioventrikuler (berkas His) yang berasal dari simpul
atrioventrikuler dan berjalan ke ventrikel, bercabang dan mengirimkan
cabangcabang ke kedua ventrikel.
Otot
jantung mempunyai kemampuan autostimulasi, tidak tergantung dari impuls syaraf.
Sel-sel otot jantung yang telah diisolasi dapat berdenyut dengan iramanya
sendiri. Pada otot jantung, sel-sel ini sangat erat berhubungan dan terjadi
pertukaran informasi dengan adanya gap junction pada discus
interkalaris. Bagian parasimpatis dan simpatis sistem autonom mempersyarafi
jantung membentuk pleksus-pleksus yang tersebar luas pada basis jantung.
Daerah
yang dekat dengan simpul sinoatrial dan atrioventrikuler, terdapat sel-sel
saraf ganglion dan serabut-serabut saraf. Saraf-saraf ini mempengaruhi irama
jantung, dimana perangsangan bagian parasimpatis (nervus vagus) menimbulkan
perlambatan denyut jantung, sedangkan perangsangan syaraf simpatis mempercepat
irama pace maker.
2.
Komponen Darah
Darah adalah cairan tubuh khusus yang terus-menerus beredar
ke seluruh tubuh dengan bantuan jantung dan pembuluh darah. Sedangkan paru-paru
memperkaya darah terdeoksigenasi dengan oksigen, jantung memompa darah beroksigen
ke berbagai bagian tubuh.
Darah
mengandung, sel plasma darah putih, sel darah merah dan trombosit. Sementara
sel darah putih membantu melindungi tubuh dari agen penyebab penyakit, sel
darah merah membantu membawa oksigen ke jaringan. Trombosit memainkan peran
penting dalam pembekuan darah. Darah membantu transportasi oksigen dan nutrisi
ke jaringan dan organ tubuh. Proses pembuangan sisa metabolisme ke organ
ekskresi juga dilakukan dengan bantuan darah.
Sistem vaskuler darah juga merupakan
alat transport oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) yang pertama terutama
terikat pada hemoglobin eritrosit, sedangkan yang terakhir, selain terikat pada
protein eritrosit (terutama hemoglobin), juga diangkut dalam bentuk larutan
dalam plasma sebagai CO2 atau dalam bentuk HCO3. Plasma mentransport
metabolit-metabolit dari tempat absropsi atau sintesisnya, menyalurkannya ke
berbagai daerah organisma. Ia juga mentransport sisa-sisa metabolisme, yang
dibuang dari darah oleh organ-organ ekskresi.
Darah, merupakan alat distribusi
hormon-hormon, memungkinkan pertukaran pesan-pesan kimia antara organ-organ
yang jauh untuk fungsi normal sel. Selanjutnya ia berperanan dalam pengaturan
distribusi panas dan keseimbangan asam-basa dan osmotik.
3.
Pembuluh Darah
Lapisan dinding pembuluh darah
biasanya terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut:
a. Tunika
intima (tunika interna) terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi
permukaan dalam pembuluh. Di bawah endotel adalah lapisan subendotel, terdiri
atas jaringan penyambung jarang halus yang kadang-kadang mengandung sel otot
polos yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah.
b. Tunika
media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar (sirkuler). Pada
arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu membrane elastik
interna. Membran ini terdiri atas elastin, biasanya berlubang-lubang sehingga
zat-zat dapat berdifusi melalui lubang-lubang yang terdapat dalam membran dan
memberi makan pada sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding pembuluh. Pada
pembuluh besar, sering ditemukan membrana elstika externa yang lebih tipis yang
memisahkan tunika media dari tunika adventitia yang terletak di luar.
c. Tunika
adventitia terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut-serabut elastin.
Pada pembuluh yang lebih besar, vasa vasorum (pembuluh dalam pembuluh)
bercabang-cabang luas dalam adventitia.
d. Vasa
vasorum memberikan metabolit-metabolit untuk adventitia dan tunika media
pembuluh-pembuluh besar, karena lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberi
makanan oleh difusi dari aliran darah.
Pembuluh darah terdiri dari beberapa
bagian, diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah
yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh tubuh dan alat tubuh.
Pembuluh darah terbesar yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta.
Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:
v Tunika
Intima
Intima, dibatasi oleh sel-sel
endotel. Pada arteri besar membrana basalis subendotel kadang-kadang tidak
terlihat. Membrana elastika interna tidak selalu ada.
v Tunika
Media
Lapisan media terdiri atas
serangkaian membran elastin yang tersusun konsentris.
v Tunika
Eksterna
Tunika ekstema Mikroskopi Anatomi
Sistem Sirkulasi 3 adventitia tidak menunjukkan membrana externa, relatif tidak
berkembang dan mengandung serabut-serabut elastin dan kolagen.
Berdasarkan
ukurannya, arteri dapat diklasifikasikan menjadi:
Ø arteri
besar atau arteri elastic
Arteri
besar (arteri elastin) termasuk aorta dan cabang-cabang besarnya. Arteri jenis
ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
·
Intima, dibatasi oleh sel-sel endotel.
Pada arteri besar membrana basalis subendotel kadang-kadang tidak terlihat.
Membrana elastika interna tidak selalu ada.
·
Lapisan media terdiri atas serangkaian
membran elastin yang tersusun konsentris.
·
Tunika adventitia tidak menunjukkan
membrana externa, relatif tidak berkembang dan mengandung serabut-serabut
elastin dan kolagen.
Ø arteri
ukuran sedang atau arteri muskuler
Arteri
ukuran sedang dan kecil memiliki lapisan muskuler yang tebal. Sel-sel ini
bercampur dengan sejumlah serabut elastin serta kolagen dan proteoglikan.
Ø Arteriola
Arteriola
merupakan pembuluh arteri yang paling kecil (halus), bergaris tengah kurang
dari 0,5 mm dan relatif mempunyai lumen yang sempit. Memiliki tunika intima
dengan tanpa lapisan subendotel dan umumnya tidak mempunyai membrana elastik
interna. Lapisan media adalah lapisan sel-sel otot polos yang tersusun
melingkar. Lapisan adventitia tipis, tidak berkembang dengan baik dan tidak
menunjukkan adanya membrana elastik externa.
b. Kapiler
Kapiler
adalah pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteriol pada pembuluh darah
kecil yang disebut venula. Pembuluh darah kecil cabang ke jaringan pembuluh
darah besar yang membawa darah ke vena kava, yang merupakan vena terbesar dalam
tubuh manusia. Terdeoksigenasi darah dari bagian atas dan bagian bawah tubuh
dibawa ke atrium kanan oleh atasan vena cava masing-masing dan inferior vena
cava.
Kapiler terdiri dari:
v Kapiler
arteri
v Kapiler
vena
Adapun fungsi dari kapiler diantaranya yaitu:
·
Penghubung arteri dan vena
·
Tempat pertukaran darah dan cairan
jaringan
·
Mengambil hasil dari kelenjar
·
Menyerap zat makanan yang terdapat dalam
usus
·
Menyaring darah dalam ginjal
c. Vena
Pembuluh darah vena adalah
kebalikan dari arteri yang membawa darah dari alat-alat tubuh kembali ke jantung. Vena terbesar adalah vena pulmonalis. Adapun
ciri-ciri dari Vena diantaranya yaitu:
·
Mengangkut
darah ke jantung
·
Jumlah lebih
besar daripada arteria
·
Mendekati
jantung diameter makin besar
·
Biasanya
berada di dekat arterinya
·
Ketebalan
dinding lebih tipis dengan valvula
·
Biasanya pada
sediaan dalam kondisi kolaps
Vena biasanya digolongkan menjadi:
·
Venula, garis tengah 0,2 – 1 mm,
ditandai oleh tunika intima yang terdiri atas endotel, tunika media tebal yang
terdiri atas lapisan sel otot polos, dan lapisan adventitia merupakan lapisan
yang paling tebal, terdiri atas jaringan penyambung yang kaya akan
serabut-serabut kolagen.
·
Vena ukuran kecil atau sedang dan
mempunyai garis tengah 1 – 9 mm. Tunika intima biasanya mempunyai lapisan
subendotel yang tipis, tetapi hal ini pada suatu saat mungkin tidak ada. Tunika
media terdiri atas berkas-berkas kecil otot polos yang bercampur dengan
serabut-serabut kecil kolagen dan jala-jala halus serabut elastin. Lapisan
kolagen adventitia berkembang dengan baik.
·
Vena besar mempunyai tunika intima yang
berkembang dengan baik. Tunika media jauh lebih kecil, dengan sedikit sel-sel
otot polos dan banyak jaringan penyambung. Tunika adventitia adalah lapisan
yang paling tebal dan pada pembuluh yang paling besar dapat mengandung
berkas-berkas longitudinal otot polos. Di samping perbedaan lapisan ini, vena
ukuran-kecil atau sedang menunjukkan adanya katup-katup di dalamnya. Struktur
ini terdiri atas 2 lipatan semilunaris dari lapisan dalam pembuluh yang
menonjol ke dalam lumen. Mereka terdiri atas jaringan penyambung elastin dan
dibatasi pada kedua sisinya oleh endotel. Katup-katup khususnya banyak pada
vena anggota badan (lengan dan tungkai). Mereka mendorong darah vena ke arah
jantung berkat kontraksi otot-otot rangka yang terletak di sekitar vena.
D.
Fungsi
Sistem Kardiovaskuler
Sistem
kardiovaskular memiliki banyak fungsi. Pada saat sistem kardiovaskular dapat
bekerja seperti pompa, sistem pemanas, atau bahkan pembawa pesan. Untuk
melakukan tugas ini, sistem kardiovaskular bekerja dengan sistem organ lain,
seperti pernapasan, endokrin, dan sistem saraf.
Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah.
Ini menggerakan nutrisi, gas (seperti oksigen), dan limbah ke dan dari sel-sel.
Setiap sel dalam tubuh tergantung pada sistem kardiovaskular. Jika sel-sel
tidak menerima nutrisi, mereka tidak bisa bertahan hidup.
Fungsi
utama dari sistem kardiovaskular adalah untuk memberikan oksigen ke setiap sel.
Darah menerima oksigen pada paru-paru (organ utama dari sistem pernapasan) dan
kemudian dipompa, oleh jantung keseluruh tubuh. Oksigen kemudian berdifusi ke
dalam sel dan karbon dioksida, produk limbah respirasi selular, bergerak dari
sel ke dalam darah akan dikirimkan kembali ke paru-paru dan dihembuskan. Setiap
sel dalam tubuh membutuhkan oksigen, oksigen digunakan dalam respirasi sel
untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
Tanpa
oksigen, fermentasi asam laktat akan terjadi pada sel-sel Anda, yang hanya
dapat dipertahankan untuk jangka waktu singkat. Arteri membawa darah penuh
oksigen (“kaya oksigen”) dari jantung dan pembuluh darah mengembalikan miskin
oksigen kembali ke jantung.
Sistem kardiovaskular juga berperan dalam menjaga suhu
tubuh. Ini membantu untuk membuat hangat dengan menggerakkan darah hangat
keseluruh tubuh. Pembuluh darah juga mengontrol suhu tubuh untuk membuat tidak
terlalu panas atau terlalu dingin. Ketika otak merasa bahwa suhu tubuh
meningkat, ia mengirimkan pesan ke pembuluh darah di kulit untuk meningkatkan
diameter. Peningkatan diameter pembuluh darah meningkatkan jumlah darah dan
panas yang bergerak di dekat permukaan kulit. Panas ini kemudian dilepaskan
dari kulit.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku
kata yaitu cardiac dan vaskuler.
2.
Sistem kardiovaskuler merupakan organ
sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah.
3.
Dinding jantung secara structural
terdiri atas 3 lapisan (tunika) diantaranya yaitu endokardium, miokardium, dan
epikardium.
4.
Darah
mengandung, sel plasma darah putih, sel darah merah dan trombosit.
5.
Lapisan dinding pembuluh darah biasanya
terdiri dari tunika intima, tunika media, tunika adventia, dan vasa vasorum.
6.
Pembuluh
darah terdiri dari beberapa bagian diantaranya yaitu arteri, kapiler, dan vena.
7.
Fungsi
utama dari sistem kardiovaskular adalah untuk memberikan oksigen ke setiap sel.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk., Biologi Edisi Kelima Jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2004.
http://runizone.blogspot.co.id/2013/11/makalah-anatomi-fisiologi- kardiovaskuler_4672.html
Syaifuddin., Anatomi dan Fisiologi Mahasiswa Keperawatan, Jakarta: EKG, 2009.
Syaifuddin., Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika, 2009.
Langganan:
Postingan (Atom)