SISTEM
SARAF
Makalah
Sktuktur Hewan
Oleh :
INDRI YETTI / 281223093
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA
ACEH
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini diharapkan mampu membantu penulis dan
mahasiswa lainnya dalam memperdalam mata kuliah “Struktur Hewan”
dalam kegiatan belajar.
Saya
berharap makalah ini dapat memenuhi persyaratan dan bisa diterima oleh masyarakat
banyak. Meskipun makalah ini masih jauh
dari suatu nilai kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan saya
dengan segenap kesadaran diri penulis sangat mengharapkan saran dan kritik para
pembaca yang dapat membantu saya untuk lebih
memahami pengkajian ini.
Akhir kata, saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga makalah ini
bermanfaat, khususnya bagi kami, mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Biologi dan pembaca umum lainnya. Amin.
Banda Aceh, 17 Juli
2014
Wassalam
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi...................................................................................................
iii
BAB I:
PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang............................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................... 2
C.
Tujuan............................................................................................. 2
BAB II:
PEMBAHASAN............................................................................... 3
A.
Pengertian
Sistem Saraf.................................................................. 3
B.
Sistem Saraf Invertebrata............................................................... 4
1.
Sistem Saraf
pada Echinodermata............................................ 4
2.
Sistem Saraf
pada Vermes........................................................ 5
3.
Sistem Saraf
pada Insecta........................................................ 7
C. Sistem Saraf Vertebrata................................................................... 9
1.
Sistem Saraf
pada Pisces.......................................................... 9
2.
Sistem Saraf
pada Amphibia.................................................... 14
3.
Sistem Saraf
pada Reptilia....................................................... 18
4.
Sistem Saraf
pada Aves............................................................ 21
5.
Sistem Saraf pada
Mamalia...................................................... 23
BAB III: PENUTUP........................................................................................ 30
Kesimpulan........................................................................................ 30
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbeda dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya gerak,
cepat tanggap terhadap rangsang eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu,
memerlukan makanan dalam bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Setiap
individu, baik pada hewan yang uniseluler maupun pada hewan yang multiseluler,
merupakan suatu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti setiap bagian dari
tubuhnya merupakan subordinate dari individu sebagai keseluruhan, baik sebagai
bagian satu sel maupun seluruh sel.
Suatu organisme hidup baik yang uniseluler maupun
yang multiseluler, dapat berada sebagai individu terpisah maupun sebagai suatu
agregat/kumpulan yang bebas satu sama lain(koloni). Sebuah koloni hewan mungkin
terdiri dari hewan uniseluler atau hewan multiseluler, namun hewan multiseluler
bukan sebuah koloni hewan uniseluler. Walaupun demikian, ada juga sebuah koloni
hewan multiseluler yang karena aktivitas hidupnya bermanifestasikan suatu
kesatuan, maka koloni itu dianggap sebagai suatu organisme.
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi
yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian
tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan
penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan
oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang
datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel
saraf yang mempunyai bentuk bervariasi.
Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan)
antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan
sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar
atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan
tanggapan terhadap rangsangan
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari sistem saraf?
2. Bagaimana
sistem saraf pada hewan Echinodermata?
3. Bagaimana
sistem saraf pada hewan Vermes?
4. Bagaimana
sistem saraf pada hewan Insecta?
5. Bagaimana
sistem saraf pada hewan Pisces?
6. Bagaimana
sistem saraf pada hewan Amphibia?
7. Bagaimana
sistem saraf pada hewan Reptilia?
8. Bagaimana
sistenm saraf pada hewan Aves?
9. Bagaimana
sistem saraf pada hewan Mamalia?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari sistem saraf.
2. Untuk
mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Echinodermata.
3. Untuk
mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Vermes
4.
Untuk mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Insecta.
5.
Untuk
mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Pisces.
6.
Untuk mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan
Amphibia.
7. Untuk
mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Reptilia.
8. Untuk
mengetahui bagaimana sistenm saraf pada hewan Aves.
9. Untuk mengetahui
bagaimana sistem saraf pada hewan Mamalia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengetian Sistem Saraf
Sistem
saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak
dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda,
semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya. Berbeda dengan
pada avertebrata, di mana sistem saraf pada avertebrata secara umum belum
terdifferensiasi secara nyata seperti halnya pada vertebrata, maka pada
vertebrata ini sistem saraf sudah jauh maju, terdiferensiasi dalam beberapa
bagian dengan tugas-tugas yang kebih kompleks.
Sistem saraf juga
merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas
menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta
memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan
dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang
kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem
saraf dan alat indera.
Sistem saraf adalah sebuah sistem
organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang disebut neuron yang
mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai
bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian,
pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang.
Sistem saraf perifer terdiri dari
neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf menghubungkan
mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling
berhubungan melalui jalur saraf yang kompleks. Di sistem saraf enterik, suatu
subsistem dari sistem saraf perifer, memiliki kapasitas, bahkan ketika
dipisahkan dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh saraf
vagus, untuk berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem
gastrointestinal.
Sistem
saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi.
Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya,
saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor
dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya
yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari
dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap
rangsangan.
B.
Sistem Saraf Invertebrata
1. Sistem Saraf pada Echinodermata
Sistem
saraf pada Echinodermata (bintang laut) masih merupakan sistem saraf primitif.
Meskipun sel-sel saraf tersusun
dalam bentuk cincin saraf di sekeliling
rongga
mulut dan mempunyai cabang ke tiap
lengan, tetapi susunan saraf di dalamnya
masih diffus seperti jala belum ada
pengelompokan dalam ganglion. Sel-sel saraf berhubungan (innervasi) dengan
kaki pembuluh, duri dan lain-lain.
Meskipun
sistem saraf Echinodermata masih diffus seperti pada Coelenterata
tetapi sudah mempunyai struktur
tertentu
dan fungsinya sudah lebih maju,
yaitu pada sel saraf Echinodermatasudah terdapat sel saraf motorik, sel saraf sensorik dan telah ada
refleks.
Pada bintang laut terdapat cincin
saraf dalam cakram. Pada tiap penjuluran tubuhnya terdapat saraf radial pada
sisiventral. Saraf ini bercabang-cabang halus banyak sekali. Tiap saraf radial berakhir sebagai
sebuah mata pada tiap penjuluran tubuh.
2. Sistem Saraf pada Vermes
Sistem
saraf pada cacing tanah memiliki sistem saraf yang sederhana namun sensitif.
Walaupun sederhana tapi sudah mempunyai perkembangan sistem saraf yang lebih
maju yaitu telah terbentuknya ganglia segmental sepanjang tubuhnya. Ganglia
segmental tersebut dihubungkan dengan tali saraf ventral.
Sistem
saraf cacing tanah disebut susunan saraf tangga tali, yaitu berupa sederetan
ganglion yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya. Ganglion satu dengan ganglion
yang lain dihubungkan oleh benang-benang saraf yang memanjang disepanjang poros
tubuhnya. Ganglion cacing juga dibedakan atas ganglion kepala, ganglion bawah
kerongkongan, dan ganglion ruas-ruas badan.
Sistem saraf cacing tanah terletak
disebelah dorsal pharynx di dalam segmen yang ke 3 dan terdiri atas:
·
Ganglion cerebrale yang tersusun atas 2
kelompok sel-sel saraf dengan commisura.
·
Berkas saraf ventralis dengan
cabang-cabangnya.
·
Ganglion cerebrale terletak di sebelah
dorsal pharynx, di dalam segmen ke 3.
Dari tiap kelompok sel-sel tersebut terdapat:
·
Saraf-saraf yang menginervasi daerah mulut dan
berpangkal pada ujung anterior tiap kelompok sel-sel tersebut.
·
Cabang saraf yang menuju ke ventral dan
melingkari pharynx. Saraf ini disebut commisura circum pharyngeal yang
berhubungan dengan berkas saraf ventralis.
Ganglion
supraoesofagus (sub
pharyngeal) yang disebut juga otak fungsinya masih tetap sebagai sebuah stasiun
relay sensoris dari reseptor yang peka terhadap cahaya, sentuhan, dan zat kimia
pada permukaan tubuh disekitarnya (bagian muka). Otak terletak pada ruas
ke – 3 di bagian dorsal faring dan
memiliki 3 pasang saraf lateral. Ganglion tersebut dihubungkan dengan
sepasang alat penghubung dengan sepasang ganglion sub pharyngeal yang terletak
di bawah faring yang kemudian akan
menjadi batang saraf perifer yang terdiri atas saraf afferent dan saraf
efferent.
Affrennt timbul dari sel saraf
motoris , sedangkan saraf yang bersala dari sel saraf pada epidermis berfungsi
sebagai saraf sensoris.
Tiap ganglion mempunyai fungsi
sebagai pusat yang menerima impuls dari saraf sensorik dari reseptor kulit yang
ada disekitarnya. Selain itu terdapat serabut saraf berukuran besar yang
menyebabkan otot longitudinal pada semua ruas berkontraksi bersama-sama.
Berbeda dengan Planaria, Annelida
(misalnya lintah) mempunyai jumlah neuron yang lebih banyak di bagian otak.
Saraf yang terdapat di sepanjang tubuhnya merupakan saraf ventral yang tersusun
atas beberapa ganglion. Di dalam ganglion terdapat interneuron yang
mengoordinasi berbagai aksi pada setiap segmen. Planaria, yang termasuk
golongan cacing pipih memiliki sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi.
Sistem saraf pusat Planaria terdapat
pada otak disebut juga ganglion anterior. Otak ini berukuran kecil. Sistem
saraf tepi cacing berupa dua saluran yang menuju ke arah posterior,
masing-masing saraf tersebut berada di daerah lateral tubuh cacing, keduanya
dihubungkan oleh saraf penghubung. Saraf yang juga tersusun simetri bilateral ini
digunakan untuk merespon cahaya. Apabila cacing pipih terkena sinar, otak akan
memerintahkan cacing bergerak ke tempat gelap, misalnya di bagian bawah batu.
3. Sistem
Saraf pada Insecta
Sistem saraf pada belalang berupa sistem saraf
tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.
Sistem saraf yang terdiri dari serangkaian ganglia, dihubungkan dengan tali
saraf ventral terdiri dari dua paralel connectives sepanjang perut. Biasanya, setiap segmen
tubuh memiliki satu ganglion pada setiap sisi, meskipun beberapa ganglia yang
melebur untuk membentuk otak dan ganglia besar lainnya.
Segmen kepala berisi otak, juga dikenal sebagai
ganglion supraesophageal. Dalam sistem saraf serangga, otak anatomis dibagi ke
dalam protocerebrum yang mencakup mata majemuk dan oselli, deutocerebrum yang
mencakup antenna, dan tritocerebrum yang mencakup labrum dan usus depan. Segera
di belakang otak adalah subesophageal ganglion, yang terdiri dari tiga pasang ganglia
menyatu. Ini mengendalikan mulut, kelenjar ludah dan otot-otot tertentu.
Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran
saraf tangga tali yang disebut ganglia .Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks
dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar
berfungsi sebagai otak. Pada belalang terlihat susunan saraf tangga tali dari
simpul saraf yang disebut ganglia (jamak dari ganglion). Ganglion merupakan
pusat peogolah rangsang.
Ada
3 macam ganglion :
1.
Ganglion kepala, menerima urat saraf
yang berasal dari mata dan antena.
2.
Ganglion di bawah kerongkongan,
mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris rahang bawah (mandibula), rahang
atas (maksila), dan bibir bawah (labium).
3.
Ganglion ruas-ruas badan berupa
serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas dada, perut, dan alat-alat tubuh
yang berdekatan.
Ganglion
bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak dibawah saluran
pencernaan. Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar
sepanjang tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain.
Sedangkan sel saraf tepi terdiri dari 3 macam sel
saraf, yaitu:
·
Sel saraf indera: membawa impuls dari
salat indera.
·
Sel perantara (internuncial): mrmbawa
impuls antara sel saraf.
·
Sel saraf motor: membawa impuls dari
pusat integrasi ke otot.
Ada
3 macam susunan, yaitu:
§ Monopolar
§ Bipolar
§ Multipolar
Susunan di atas disebut sebagai
"neuron bipolar", sedang bentuk lainnya adalah "monopolar
Neuron" seperti yang dijumpai pada SSP. Neuron bipolar dengan demikian
lebih banyak dipergunakan untuk menerima dan meneruskan rangsang, sementara
yang monopolar dipergunakan untuk memproses rangsang dan selanjutnya
diantisipasi sesuai dengan jenis rangsang.
Otak
merupakan pusat perpaduan dari semua jaringan saraf yang berasal dari semua
bagian tubuh, dan sebagai pengatur segala perilaku akibat adanya rangsangan
yang datang dari luar dan rangsangan dari dalam tubuh lewat pancaindera.
Sel saraf yang membentuk jaringan
saraf, memiliki kemampuan meneruskan rangsangan yang berasal dari berbagai
organ tubuh ke otak, serta menyampaikan pesan dari otak ke otot atau ke
kelenjar tubuh
C.
Sistem Saraf Vertebrata
1. Sistem Saraf Pada Pisces
Ikan menerima rangsang dari lingkungannya melalui organ perasa. Rangsangan
tersebut selanjutnya diteruskan dalam bentuk impuls ke otak. Respon yang
diberikan oleh otak dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku. Sel-sel saraf
mulai berkembang sejak permulaan embrio dan berasal dari lapisan germinal
terluar (ectoderm). Unit terkecil dari sistem saraf disebut neuron (sel saraf).
Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringan (perpanjangan sel). Perpanjangan
sel terdiri atas dendrite (berfungsi sebagai penerima impuls) dan axon
(berfungsi sebagai penerus impuls). Pertemuan antara axon dan dendrit dari sel saraf
lainnya disebut synapse.
Otak Ikan
dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman, sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung melalui dua saraf penciuman Lobus penciuman yang sangat
besar dalam ikan yang berburu terutama oleh bau, seperti. hagfish, hiu, dan
lele. Di balik cuping pencium adalah dua-lobed telencephalon , setara struktural ke otak dalam vertebrata yang lebih tinggi.
Dalam ikan telencephalon yang bersangkutan kebanyakan dengan penciuman.
Serebelum
adalah sebuah struktur lobed tunggal yang biasanya merupakan bagian terbesar
dari otak. Hagfish dan lamprey memiliki cerebellae relatif kecil, sedangkan mormyrid otak kecil yang besar dan tampaknya mereka terlibat dalam arti listrik. Batang otak atau myelencephalon adalah otak posterior. Dan juga
mengendalikan beberapa otot dan organ tubuh, pada ikan bertulang setidaknya,
batang otak mengatur pernapasan dan osmoregulasi.
·
Telencephalon, adalah
bagian otak yang paling depan, terdiri atas:
§ Lobus
olfactorius, merupakan bagian telencephalon yang paling anterior
§ Tractus
olfactorius, merupakan lanjutan dari lobus olfactorius dan berfungsi sebagai
nervus cerebralis I.
§ Bulbus
olfactorius, merupakan lanjutan dari tractus olfactorius dan berakhir sebagai
sepasang ‘bola’, mempunyai lanjutan sebagai benang-benang halus yang menuju ke
dinding lekuk hidung.
§ Hemisphaerium
cerebri, terdapat di bagian posterior lobus olfactorius. Bagian dasarnya
disebut corpus striatum, sedangkan bagian atap dan dinding samping disebut
pallium.
·
Diencephalon, terletak
di sebelah belakang dari telencephalon bagian ventral. Bersama-sama dengan
telencephalon termasuk bagian dari otak muka (prosencephalon). Pada
diencephalon terdapat thalamus, hypothalamus, lobus inferior, dan saccus
vasculosus.
·
Mesencephalon, merupakan
otak bagian tengah dengan organ utama yang tampak menonjol adalah lobus opticus. Lobus opticus berbentuk
bulat dan besar, terletak di sebelah belakang bagian dorsal dari diencephalon.
Di bagian sebelah ventral terletak lobi inferior (bagian dari diencephalon)
yang merupakan tempat melekat hypophyse (hypothalamus). Pada bagian anterior
hypophyse terdapat persilangan dari nervus opticus (nervus cerebralis II) yang
disebut chiasma nervi optici. Selain lobus opticus, pada mesencephalon juga
terdapat torus semicircularis.
Metencephalon, disebut juga cerebellum, relatif
besar dan terletak di belakang mesencephalon. Myelencephalon, disebut juga medulla oblongata, melanjutkan diri
ke caudal sebagai sumsum tulang belakang (medulla spinalis) yang berjalan di
dalam canalis vertebralis. Bersama-sama dengan cerebellum, medulla oblongata
termasuk bagian dari otak belakang (rhombexcephalon).
Dari otak, terdapat 11 saraf otak (nervi cerebralis) yang menyebar ke
organ-organ sensori tertentu dan otot-otot tertentu. Sebagian besar saraf otak
tersebut berhubungan dengan bagian-bagian kepala, tetapi ada juga yang
berhubungan dengan bagian-bagian tubuh.
·
Nervus terminalis (NC 0), saraf kecil yang bergabung
dengan NC I, berhubungan dengan otak depan, serabut-serabut sarafnya tersebar
mengelilingi bulbus olfactorius. Fungsinya mungkin meliputi sensori somati dan
sensori khusus.
·
Nervus olfactorius (NC I), menghubungkan organ
olfactorius dengan pusat olfactorius otak depan, berfungsi membawa impuls bau-bauan.
·
Nervus opticus (NC II), menghubungkan retina mata
dengan tectum opticum, berfungsi membawa impuls penglihatan.
·
Nervus oculomotoris (NC III), merupakan saraf motor
somatik yang mengatur otot mata musculus obliquus inferior, muculus
rectus superior, musculus rectus inferior, dan musculus rectus internal.
Berhubungan dengan otak mesencephalon.
·
Nervus trochlearis (NC IV), berhubungan dengan otak
mesencephalon, merupakan saraf motor somatik yang menginervasi otot mata musculus obliquus
superior.
·
Nervus trigeminalis (NC V), terbagi atas tiga cabang
yaitu nervus ophthalmicus dan nervus maxillaris (merupakan saraf sensori
somatik) serta nervus mandibularis (saraf sensori somatik dan saraf motor
somatik). Nervus ini menghubungkan bagian kepala dan rahang dengan medulla
oblongata. Fungsinya berkaitan dengan kepekaan kulit terhadap panas dan sentuhan.
·
Nervus abducens (NC VI), merupakan saraf motor somatik
yang menghubungkan bagian depan medulla oblongata dengan otot mata musculus
rectus external. Fungsinya berhubungan dengan penarikan otot penggerak biji mata.
·
Nervus facialis (NC VII), tersusun atas tiga cabang
yaitu nervus ophthalmicus superficialis, nervus buccalis, dan nervus
hyomandibularis. Saraf cabang ini berkaitan dengan saluran garis rusuk (linea
lateralis) di atas kepala, penerima rasa pada kepala dan tubuh, serta penerima
rangsangan sentuhan. Berhubungan dengan NC V dan NC VIII pada medulla
oblongata. Saraf ini punya komponen yang berkaitan dengan sensori somatik,
sensori visceral, dan fungsi motor visceral.
·
Nervus acousticus (NC VIII), sering dianggap sebagai
cabang dari nervus acousticofacialis pada ikan, mempunyai fungsi sensori
somatik yang berkaitan dengan telinga bagian dalam.
·
Nervus glossopharyngeal (NC IX), terdiri dari komponen
sensori dan motoris yang melayani bagian insang pertama. Fungsinya
berkaitan dengan garis rusuk, organ pengecap pada pharynx dan otot-otot insang.
·
Nervus vagus (NC X), memiliki beberapa percabangan.
Cabang supratemporal dan cabang garis rusuk melayani sistem garis rusuk. Cabang
branchial menuju ke bagian posterior celah insang. Cabang visceral melayani
organ-organ internal. Cabang dorsal recurrent menginervasi
penerima rasa.
Otak pada
Lamprey masih sangat primitif. Otak depan berisi sepasang lobun olfaktorius.
Arah belakang ada cerebral hemisperes kecil, melekat ke dienophalon. Dibawah
dienophalon terdapat infindibulum dan pada bagian dorsal terdapat struktur
pineal. Pada otak tengah terdapat sepasang lobus optious (yang lebar). Pada
otak belakang terdapat cerebellum (rudimentair) kecil, arah ventral terdapat
modulls oblongata yang lebih besar. Dari otak keluar sepuluh pasang saraf
cranialis.
Nervercord
berbentuk sabuk dan terdapat akar belakang (dorsal) dan ventral sebagai saraf
Spinalis. Sistem saraf simpatis belum berkembang. Sistem saraf pada makhluk hidup
umumnya terdapat dua kelompok kerja sistem saraf, yakni sistem saraf pusat dan
sistem saraf otonom. Dan kedua sistem saraf tersebut tidak bekerja secara
terpisah melainkan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan
pada ikan hiu memiliki otak yang bertipe otak yang lebih maju dibandingkan
dengan lintah laut. Dari dua kantung olfaktori dihidung, saluran olaktori
besar dan memanjang ke lobus olfaktori, yang melekat dengan erat ke
pasangan hemisfer serebral di diensefalaon. Di bagian
dorsal, diensefalaon mengandung sebuah tangkai pineal serta badan pineal
dan di bagian ventraldiensefalon terdapat infundibulum, tempat
melekatkan hipofisis.
Semua
struktur ini merupakan bagian darai otak depan. Dua lobus optik yang
bundar terdapat di bagian dorsal otak tengah. Otak belakang terdiri atas serebelum
dorsal median yang berukuran besar di atas medula oblongata
yang membuka di bagaian atas. Sepuluh pasang saraf kranial melayani struktur,
terutama kepala, kira-kira distribusinya sama dengan vertebrata lain. Tali
saraf dilindungi sepenuhnya oleh lengkung neural tulang belakang,
selanjutnya saraf spinal yang berpasang ke setiap somit tubuh muncul di antara
lengkung neural dari tulang belakang berturut-turut.
2.
Sistem Saraf ada Amphibia
Sistem saraf pada katak dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang
belakang (Medula spinalis). Pada amphibi, Otak dan sumsum tulang belakang
dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang juga dibungkus oleh 2
lapisan selaput yaitu durameter
yang berbatasan dengan tulang dan pipiamater
yang batasan dengan jaringan saraf. Di antara dua lapisan tersebut terdapat spatium subdurale, dan
terdapat cairan cerebrospinalis.
Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut
meningitis. Sistem saraf amphibi terdiri dari otak. Pada amphibi, otak tengah
sebagai pusat penglihatan berkembang lebih baik sehingga amphibi memiliki
penglihatan yang baik.
Walaupun
otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya
(korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang
bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks
berupa materi putih.
·
Otak
(ensefalon)
Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh, yang terletak
didalam tulang tengkorak dan diselubungi oleh jaringan, berupa jaringan
meninges. Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian yang
terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan
ke-9 membentuk pleksus iskiadikus.
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:
§ Lobus olfaktorius
Lobus olfaktorius pada amphibi memiliki trunckus bulbus
olfaktorius. Lobus ini tidak terlalu berkembang. Oleh karenanya berbentuk
relative kecil dan merupakan penonjolan dari bagian yang disebut hemisperium
serebri. Kurang berkembangnya lobus olfaktorius yang berperan sebagai pusat
pembau pada amphibi, berhubungan dengan cara hidupnya yang tidak terlalu banyak
membutuhkan peran dari lobus olfaktorius sebagai pusat pembau
§ Otak besar (cerebrum)
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan atau gerakan
sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks
otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian
penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor
yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu
terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.
Serebrum pada amphibi terdiri atas sepasang hemispermiun
serebri. Pada serebrum memungkinkan terjadinya aktivitas-aktivitas yang kompleks,
misalnya pembiakan dan macam-macam gerak.
§ Otak tengah (mesencephalon)
Otak tengah terletak di depan otak
kecil. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis. Thalamus
amphibi terletak di bagian dorsal otak dan merupakan jembatan antara serebrum
dan mesenshefalon. Sedangkan kelenjar hipofisis terletak pada bagian ventral
otak yang berfungsi mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Oleh karenanya
dikatakan sebagi Master of Glands.
Bagian atas (dorsal) otak tengah
juga terdapat lobus optikus dan sepasang nervus optikus yang saling
bersilangan. Pertemuan atau persilangan antara dua nervus optikus disebut
sebagai chiasma. Lobus ini merupakan pusat penglihat, karena semua nervus
optikus bermuara pada lobus ini. Lobus ini juga berfungsi mengatur refleks mata
seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Lobus
optikus pada amphibi lebih berkembang daripada lobus olfaktorius.
Selain itu, pada bagian dorsal otak
tengah juga terdapat kelenjar epifisis. Kelenjar ini disebut juga Badan pineal
yang berfungsi ketika terjadi pembentukan pigmen pada permukaan tubuh. Pada
bagian ventral, selain terdapat kelenjar hipofisis juga terdapat kelenjar
hypothalamus dan infundibulum. Pada kelenjar hypothalamus terdapat sel-sel
neurosekretori (sel saraf yang menghasilkan secret). Secret dari sel ini berupa
neurohormon yang berfungsi untuk mempercepat penyampaian impuls dari sinapsis
yang satu ke sinapsis yang lain. Sedangkan infundibulum, merupakan tangkai dari
hipofisis yang berfungsi menghubungkan hipofisis dengan hypothalamus.
§ Otak Kecil (Serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan
otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada
rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak
mungkin dilaksanakan. Serebelum pada amphibi mereduksi, karena aktifitas otot
relative berkurang.
§ Sumsum lanjutan (medulla oblongata)
Sumsum lanjutan berfungsi menghantar impuls yang datang dari
medula spinalis menuju ke otak. Sumsum lanjutan juga mempengaruhi refleks
fisiologi seperti detak jantung (pusat pengatur percepatan dan penghambat
denyut jantung) , tekanan darah (pusat pengaturan penyempitan dan pelebaran
pembuluh darah), volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan
sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum lanjutan juga mengatur gerak
refleks yang lain.
·
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Medulla spinalis merupakan lanjutan
dari medulla oblongata yang masuk ke dalam kanalis vertebralis. Pada amphibi,
medulla spinalis mengalami pembesaran di bagian servikalis. Medulla spinalis
berfungsi menghantarkan impuls sensori dari saraf perifer ke otak dan
menyampaikan impuls motoris dari otak ke saraf perifer. Selain itu juga
merupakan pusat dari refleks.
Pada penampang melintang sumsum
tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam
berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada bagian putih terdapat serabut
saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf
yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls
yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.
Pada penampang melintang sumsum
tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut
tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.
3.
Sistem
Saraf Pada Reptilia
Ular
memiliki otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2
lobus optikus, serebellum, dan medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf.
Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus,
infundibulum, dan hipofisis. Terdapat 12 pasang syaraf kranial.
Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke somit-somit (ruasprimer) tubuh.
Sistem
saraf pada reptil terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
·
Sistem Saraf Pusat
Sistem
saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
§ Otak
(ensefalon)
Otak
mempunyai lima bagian utama, yaitu:
·
Otak besar (serebrum)
Otak
besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks
serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor)
yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan
sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang
menghubungkan area motor dan sensorik.
·
Otak tengah (mesensefalon)
Otak
tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar
endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang
mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat
pendengaran.
·
Otak kecil (serebelum)
Serebelum
mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
·
Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan
varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
·
Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum
sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke
otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti
detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga
mengatur gerak refleks yang lain.
§ Sumsum
tulang belakang (medulla spinalis)
Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang
terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang
melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui
tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf
penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori
dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih terdapat serabut
saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf
yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls
yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.
·
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan
sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom).
§ Sistem
Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak
(saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum
tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf
otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
·
Tiga pasang saraf sensori
·
Lima pasang saraf motor
·
Empat pasang saraf gabungan sensori dan
motor
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala
dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah
toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh
karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf
pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
§ Saraf
Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut
saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju
organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan
masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion.
Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion
dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem
saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.
Perbedaan struktur antara saraf simpatik
dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai
ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang
belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik
mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ
yang dibantu. Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan
(antagonis).
4.
Sistem
Saraf Pada Aves
Burung
merupakan hewan aktif yang banyak melakukan pergerakan serta memiiki
keseimbangan yang bagus terutama saat terbang. Beberapa burung juga memiliki
ketajaman penglihatan yang bagus. Karena itu pusat koordinasi gerak dan
keseimbangan burung berkembang baik hal ini dapat terlihat dari adanya
lekukan-lekukan pada otak kecil burung yang menjadikan volume otak kecilnya
menjadi lebih besar.
Susunan
saraf burung serupa dengan susunan saraf
manusia dan hewan menyusui (mammalia). Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh
susunan saraf pusat yang terdiri atas otak dan susm-sum tulan belakang. Otak
burung terdiri dari beberapa bagian, yakni otak besar, otaak tengah, otak
kecil, dan sum-sum lanjutan. Selain otak kecil, otak besar pada burung tumbuh
dengan baik. Otak besar burung berbeda pula dengan otak besar manusia.
Permukaan
otak besar burung tidak berlipat-lipat sehingga jumlah neuron pada burung tidak
banayak. Otak tengah burung berkembang membentuk dua gelembung. Perkembangan
ini berhubungan dengan fungsi penglihatannya. Otak kecil burung mempunyai
banyak lipatan yang memperluas permukaannya sehingga dapat menampung neuron
cukup banyak. Perkembangan otak kecil ini berguna untuk pengaturan
keseimbanagan burung waktu terbang.
Sistem saraf pada burung merpati terdiri atas sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat Columba
livia terdiri dari otak yang bagian cerebrumnya berkembang
dengan baik. Pada sistem nervosun, encephalon (otak) secara relative lebih
besar bila dibandingkan dengan reptilia. Dibagian atas terdapat tiga bagian
yang pokok, yaitu:
1. Prosencephalon
(bagian muka), terbagi atas:
a. Telenchepalon
(bagian muka)
b. Diencephalon
(bagian belakangnya)
2. Mesencephalon
(bagian tengah)
3. Rhombencephalon,
terdiri dari:
a. Metencephalon
(bagian atas)
b. Myencephalon
(bagian tengah)
Bila ditinjau dari
facies dorsalis akan tampak bagian yaitu:
1. Lobi
olfactory
2. Hemispaerium
3. Mesencephalon
4. Cerebellum
(otak kecil)
5. Medulla
oblongata
Seangkan jika ditinjau
dari facies ventralis akan tampak bagian yaitu:
1. Lobus
olfactorius
2. Haemespherium
cerebri
3. Chiasma
nervi optici
4. Tuber
cinerium
5. Infundibulum
6. Hypophysa
7. Crura
cerebri
8. Medulla
oblongata
9. Medulla
spinalis (sumsum tulang belakang)
- Sistem Saraf Pada Mamalia
Sistem saraf pada manusia terdiri
dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial. Neuron
berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra
menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot.
Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
·
Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf
adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls (rangsangan). Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian
utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.
§ Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan
bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi
untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
§ Badan sel adalah bagian yang paling besar
dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.
§ Nukleus adalah inti sel saraf yang
berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
§ Neurit
(Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang
panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls
saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah
akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
§ Selubung
Mielin adalah sebuah selaput yang banyak
mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung
mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
§ Sel
Schwann adalah jaringan yang membantu
menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit
(akson).
§ Nodus
ranvier berfungsi untuk mempercepat
transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf
meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai
pada tujuan.
§ Sinapsis adalah pertemuan antara ujung
neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada
setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat
kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang
disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan
kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Sel-sel saraf (neuron) bergabung
membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson lah yang menghubungkan
sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel
saraf yaitu:
§ Sel saraf
sensorik adalah sel saraf yang mempunyai
fungsi menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah
menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan sel saraf
ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.
§ Sel saraf
motorik adalah sel saraf yang mempunyai
fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang
belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson
yang panjang.
§ Sel saraf
penghubung adalah
sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron
(sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls
(rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
·
Sel Glial
Sel Glial berfungsi diantaranya untuk
memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya adalah
astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.
·
Sistem Saraf Pusat
Pusat
saraf berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf
hingga ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil,
sumsum lanjutan (medula oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula
spinalis). Otak terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang
belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Tiga materi esensial yang ada pada
bagian sumsum tulang belakang serta otak antara lain, yaitu:
§ Substansi grissea atau bagian materi
kelabu yang terbentuk dari badan sel.
§ Substansi alba atau bagian materi
putih yang terbentuk dari serabut saraf.
§ Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam
system saraf pusat tepatnya di antara sel-sel saraf yang ada.
Selain
itu, pada sistem saraf pusat terdapat juga dengan jembatan varol yang tersusun atas serabut saraf yang menghubungkan
otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dengan sumsum
tulang belakang. Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua
bagian serebelum.
§ Otak Besar
Otak besar wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta
berminyak. Otak besar dikelilingi oleh cairan serebrospinal yang berfungsi
memberi makan otak dan melindungi otak dari guncangan. Di dalam otak besar
terdapat banyak pembuluh darah yang berfungsi memasok oksigen ke otak besar.
Bila
otak besar pada laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan
berat otak besar yang di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki
yang lebih berat dikarenakan ukurannya yang juga lebih besar di bandingkan
dengan otak wanita. Namun kecerdasan yang dimiliki masing-masing orang baik
laki-laki maupun perempuan tidak tergantung dengan berat otak yang mereka
miliki. Tapi yang mengukur dan menentukn tingkat kecerdasan yang ada pada otak
yaitu yang jumlah hubungan antar saraf satu dengan lainnya itu dalam jumlah
banyak.
§ Otak Kecil
Otak Kecil terletak di bagian
belakang kepala dan dekat leher. Fungsi utama otak kecil adalah sebagai pusat
koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi
tubuh. Jika terjadi rangsangan yang membahayakan, gerakan sadar yang normal
tidak mungkin dilaksanakan. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan. Apabila
terjadi gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka semua gerakan otot tidak
dapat dikoordinasikan.
§ Sumsum
Lanjutan
Sumsum lanjutan (sumsum sambung)
atau medula oblongata terletak di persambungan antara otak dengan tulang
belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk mengatur suhu tubuh, kendali
muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin, dan berkedip),
dan pusat pernapasan. Selain itu, sumsum lanjutan berperan untuk mengantarkan
impuls yang datang menuju otak. Sumsum sambung pun mempengaruhi refleks
fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi, pencernaan, dan
sekresi kelenjar pencernaan.
§ Sumsum
Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang atau medula spinalis berada di
dalam tulang belakang. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapisan,
yaitu lapisan luar yang berwarna putih dan lapisan dalam yang berwarna kelabu.
Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang atau tulang punggung
yang keras. Tulang punggung terdiri dari 33 ruas.
Fungsi
utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks. Di dalam sumsum tulang belakang,
terdapat saraf sensorik, motorik, dan saraf penghubung. Fungsi saraf-saraf
tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari otak dan ke otak.
Sumsum
tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut antara
lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya,
menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik; memungkinkan menjadi jalur
terpendek pada gerak refleks.
Adapun
skema gerak biasa adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > otak
> saraf motorik > otot > gerakan. Skema gerak refleks adalah: impuls
(rangsangan) > saraf sensorik > sumsum tulang belakang > saraf motorik
> otot > gerak reflex.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem saraf adalah sebuah sistem
organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang disebut neuron yang
mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai
bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian,
pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang.
Sistem
saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi.
Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan)
antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan
sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar
atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan
tanggapan terhadap rangsangan.
Pada
sistem saraf Echinodermata (bintang laut), terdapat cincin saraf di dalam
cakram. Pada tiap penjuluran tubuhnya terdapat saraf radial pada sisiventral.
Saraf ini bercabang-cabang halus banyak sekali. Tiap saraf radial berakhir
sebagai sebuah mata pada tiap penjuluran tubuh.
Sistem
saraf cacing tanah terletak pada segmen yang ke 3 dan terdiri atas ganglion
cerebrale, berkas saraf ventralis serta ganglion cerebrale. sedangkang dari
tiap kelompok sel-sel tersebut terdapat saraf-saraf yang menginervasi daerah
mulut dan berpangkal pada ujung anterior tiap kelompok sel-sel tersebut serta
cabang saraf yang menuju ke ventral dan melingkari pharynx.
Sistem
saraf pada belalang berupa sistem saraf tangga tali yang terdiri dari
serangkaian ganglia, ada 3 macam ganglion yaitu ganglion kepala, ganglion di
bawah kerongkongan serta ganglion ruas-ruas. Sedangkan sel saraf tepi dari
belalang terdiri dari 3 macam sel saraf, yaitu sel saraf indera, sel perantara
(internuncial) serta sel saraf motor.
Sistem
saraf pada Lamprey terdiri dari otak depan berisi sepasang lobun olfaktorius.
Arah belakang ada cerebral hemisperes kecil, melekat ke dienophalon. Dibawah
dienophalon terdapat infindibulum dan pada bagian dorsal terdapat struktur
pineal. Pada otak tengah terdapat sepasang lobus optious (yang lebar). Pada
otak belakang terdapat cerebellum (rudimentair) kecil, arah ventral terdapat
modulls oblongata yang lebih besar. Dari otak keluar sepuluh pasang saraf
cranialis. Sedangkan hiu memiliki otak yang bertipe yang lebih maju
dibandingkan dengan lintah laut. Dari dua kantung olfaktori dihidung,
saluran olaktori besar dan memanjang ke lobus olfaktori, yang
melekat dengan erat ke pasangan hemisfer serebral di diensefalaon.
Di bagian dorsal, diensefalaon mengandung sebuah tangkai pineal serta badan
pineal dan di bagian ventraldiensefalon terdapat infundibulum, tempat
melekatkan hipofisis.
Sistem saraf
pada Amphibi dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula
spinalis). Pada amphibi, Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh
tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang juga dibungkus oleh 2 lapisan selaput
yaitu durameter yang berbatasan
dengan tulang dan pipiamater
yang batasan dengan jaringan saraf.
Sistem saraf pada manusia terdiri
dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial. Neuron
berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra
menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot.
Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
Sistem
saraf pada burung merpati terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat Columba livia terdiri dari otak yang bagian
cerebrumnya berkembang dengan baik. Pada sistem nervosun, encephalon
(otak) secara relative lebih besar bila dibandingkan dengan reptilia. Dibagian
atas terdapat tiga bagian yang pokok, yaitu prosencephalon (bagian muka),
terbagi atas: telenchepalon (bagian muka) dan diencephalon (bagian
belakangnya), mesencephalon (bagian tengah) serta rhombencephalon, terdiri dari
metencephalon (bagian atas) dan myencephalon (bagian tengah).
Ular
memiliki otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2
lobus optikus, serebellum, dan medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf.
Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus,
infundibulum, dan hipofisis. Terdapat 12 pasang syaraf kranial.
Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke somit-somit (ruasprimer) tubuh.
Sistem saraf pada reptil terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
DAFTAR
PUSTAKA
Alamsjay, Z., Ichthyologi I, Bogor: Intitut Pertanian Bogor, Fakultas Biologi,
Departemen Biologi Perairan, 1974.
Alamsjah, Z. dan M. F. rahardjo., Penuntun Untuk Identifikasi Ikan, Bogor:
Intitut Pertanian Bogor, Fakultas Bioogi, Departemen Biologi Perikanan, 1977.
Andy, Omar, S. Bin., Penuntun Prakikum Ichthyologi,
Ujungpandang: Jurusan Perikanan Universitas Hasanunddin, 1987.
Jasin,
M., Zoologi Vertebrata, Surabaya:
Sinar Wijaya, 1987.