Minggu, 28 Desember 2014

Sistem Saraf



SISTEM SARAF


Makalah
Sktuktur Hewan

Oleh :


INDRI YETTI / 281223093





 





 






FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2013/2014


KATA PENGANTAR

BISM-2

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah  ini diharapkan mampu membantu penulis dan mahasiswa lainnya dalam memperdalam mata kuliah “Struktur Hewan” dalam kegiatan belajar.
Saya berharap makalah ini dapat memenuhi persyaratan dan bisa diterima oleh masyarakat banyak. Meskipun makalah ini masih jauh dari suatu nilai kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan saya dengan segenap kesadaran diri penulis sangat mengharapkan saran dan kritik para pembaca yang dapat membantu saya untuk lebih memahami pengkajian ini.
Akhir kata, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi kami, mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Biologi dan pembaca umum lainnya. Amin.


Banda Aceh,  17 Juli 2014
                                                                                            
                                                                                                      Wassalam
                                                                                                         Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.    Latar Belakang............................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................... 2
C.     Tujuan............................................................................................. 2
BAB II: PEMBAHASAN............................................................................... 3
A.    Pengertian Sistem Saraf.................................................................. 3
B.     Sistem Saraf Invertebrata............................................................... 4
1.      Sistem Saraf pada Echinodermata............................................ 4
2.      Sistem Saraf pada Vermes........................................................ 5
3.      Sistem Saraf pada Insecta........................................................ 7
C.  Sistem Saraf Vertebrata................................................................... 9
1.      Sistem Saraf pada Pisces.......................................................... 9
2.      Sistem Saraf pada Amphibia.................................................... 14
3.      Sistem Saraf pada Reptilia....................................................... 18
4.      Sistem Saraf pada Aves............................................................ 21
5.      Sistem Saraf pada Mamalia...................................................... 23
BAB III: PENUTUP........................................................................................ 30
Kesimpulan........................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 32



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berbeda dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsang eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan dalam bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Setiap individu, baik pada hewan yang uniseluler maupun pada hewan yang multiseluler, merupakan suatu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti setiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinate dari individu sebagai keseluruhan, baik sebagai bagian satu sel maupun seluruh sel.
Suatu organisme hidup baik yang uniseluler maupun yang multiseluler, dapat berada sebagai individu terpisah maupun sebagai suatu agregat/kumpulan yang bebas satu sama lain(koloni). Sebuah koloni hewan mungkin terdiri dari hewan uniseluler atau hewan multiseluler, namun hewan multiseluler bukan sebuah koloni hewan uniseluler. Walaupun demikian, ada juga sebuah koloni hewan multiseluler yang karena aktivitas hidupnya bermanifestasikan suatu kesatuan, maka koloni itu dianggap sebagai suatu organisme.
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf  yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari sistem saraf?
2.      Bagaimana sistem saraf pada hewan Echinodermata?
3.      Bagaimana sistem saraf pada hewan Vermes?
4.      Bagaimana sistem saraf pada hewan Insecta?
5.      Bagaimana sistem saraf pada hewan Pisces?
6.      Bagaimana sistem saraf pada hewan Amphibia?
7.      Bagaimana sistem saraf pada hewan Reptilia?
8.      Bagaimana sistenm saraf pada hewan Aves?
9.      Bagaimana sistem saraf pada hewan Mamalia?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari sistem saraf.
2.      Untuk mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Echinodermata.
3.      Untuk mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Vermes
4.      Untuk mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Insecta.
5.    Untuk mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Pisces.
6.      Untuk mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Amphibia.
7.      Untuk mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Reptilia.
8.      Untuk mengetahui bagaimana sistenm saraf pada hewan Aves.
9.      Untuk mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan Mamalia.









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengetian Sistem Saraf
            Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya. Berbeda dengan pada avertebrata, di mana sistem saraf pada avertebrata secara umum belum terdifferensiasi secara nyata seperti halnya pada vertebrata, maka pada vertebrata ini sistem saraf sudah jauh maju, terdiferensiasi dalam beberapa bagian dengan tugas-tugas yang kebih kompleks.
            Sistem saraf juga merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
            Sistem saraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
            Sistem saraf perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling berhubungan melalui jalur saraf yang kompleks. Di sistem saraf enterik, suatu subsistem dari sistem saraf perifer, memiliki kapasitas, bahkan ketika dipisahkan dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh saraf vagus, untuk berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.
            Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan.

B.     Sistem Saraf Invertebrata
1.      Sistem Saraf pada Echinodermata
Sistem saraf pada Echinodermata (bintang laut) masih merupakan sistem saraf primitif. Meskipun sel-sel saraf tersusun dalam bentuk cincin saraf  di sekeliling rongga mulut dan mempunyai cabang ke tiap lengan, tetapi susunan saraf di dalamnya masih diffus seperti jala belum ada pengelompokan dalam ganglion. Sel-sel saraf  berhubungan (innervasi) dengan kaki pembuluh, duri dan lain-lain.
Meskipun sistem saraf Echinodermata masih diffus seperti pada Coelenterata tetapi sudah mempunyai struktur tertentu dan fungsinya sudah lebih maju, yaitu pada sel saraf Echinodermatasudah terdapat sel saraf motorik, sel saraf sensorik dan telah ada refleks. Pada bintang laut terdapat cincin saraf dalam cakram. Pada tiap penjuluran tubuhnya terdapat saraf radial pada sisiventral. Saraf ini bercabang-cabang halus banyak sekali. Tiap saraf radial berakhir sebagai sebuah mata pada tiap penjuluran tubuh.


2.      Sistem Saraf pada Vermes
Sistem saraf pada cacing tanah memiliki sistem saraf yang sederhana namun sensitif. Walaupun sederhana tapi sudah mempunyai perkembangan sistem saraf yang lebih maju yaitu telah terbentuknya ganglia segmental sepanjang tubuhnya. Ganglia segmental tersebut dihubungkan dengan tali saraf ventral.
Sistem saraf cacing tanah disebut susunan saraf tangga tali, yaitu berupa sederetan ganglion yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya. Ganglion satu dengan ganglion yang lain dihubungkan oleh benang-benang saraf yang memanjang disepanjang poros tubuhnya. Ganglion cacing juga dibedakan atas ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan, dan ganglion ruas-ruas badan.
Sistem saraf cacing tanah terletak disebelah dorsal pharynx di dalam segmen yang ke 3 dan terdiri atas:
·         Ganglion cerebrale yang tersusun atas 2 kelompok sel-sel saraf dengan commisura.
·         Berkas saraf ventralis dengan cabang-cabangnya.
·         Ganglion cerebrale terletak di sebelah dorsal pharynx, di dalam segmen ke 3.
Dari tiap kelompok sel-sel tersebut terdapat:
·          Saraf-saraf yang menginervasi daerah mulut dan berpangkal pada ujung anterior tiap kelompok sel-sel tersebut.
·         Cabang saraf yang menuju ke ventral dan melingkari pharynx. Saraf ini disebut commisura circum pharyngeal yang berhubungan dengan berkas saraf ventralis.








Ganglion supraoesofagus (sub pharyngeal) yang disebut juga otak fungsinya masih tetap sebagai sebuah stasiun relay sensoris dari reseptor yang peka terhadap cahaya, sentuhan, dan zat kimia pada permukaan tubuh disekitarnya (bagian muka). Otak terletak pada ruas ke – 3 di bagian dorsal faring dan memiliki 3 pasang saraf lateral.  Ganglion tersebut dihubungkan dengan sepasang alat penghubung dengan sepasang ganglion sub pharyngeal yang terletak di bawah faring yang kemudian akan menjadi batang saraf perifer yang terdiri atas saraf afferent dan saraf efferent.
Affrennt timbul dari sel saraf motoris , sedangkan saraf yang bersala dari sel saraf pada epidermis berfungsi sebagai saraf sensoris. Tiap ganglion mempunyai fungsi sebagai pusat yang menerima impuls dari saraf sensorik dari reseptor kulit yang ada disekitarnya. Selain itu terdapat serabut saraf berukuran besar yang menyebabkan otot longitudinal pada semua ruas berkontraksi bersama-sama.
Berbeda dengan Planaria, Annelida (misalnya lintah) mempunyai jumlah neuron yang lebih banyak di bagian otak. Saraf yang terdapat di sepanjang tubuhnya merupakan saraf ventral yang tersusun atas beberapa ganglion. Di dalam ganglion terdapat interneuron yang mengoordinasi berbagai aksi pada setiap segmen. Planaria, yang termasuk golongan cacing pipih memiliki sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat Planaria terdapat pada otak disebut juga ganglion anterior. Otak ini berukuran kecil. Sistem saraf tepi cacing berupa dua saluran yang menuju ke arah posterior, masing-masing saraf tersebut berada di daerah lateral tubuh cacing, keduanya dihubungkan oleh saraf penghubung. Saraf yang juga tersusun simetri bilateral ini digunakan untuk merespon cahaya. Apabila cacing pipih terkena sinar, otak akan memerintahkan cacing bergerak ke tempat gelap, misalnya di bagian bawah batu.
3.      Sistem Saraf pada Insecta
Sistem saraf pada belalang berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya. Sistem saraf yang terdiri dari serangkaian ganglia, dihubungkan dengan tali saraf ventral terdiri dari dua paralel connectives  sepanjang perut. Biasanya, setiap segmen tubuh memiliki satu ganglion pada setiap sisi, meskipun beberapa ganglia yang melebur untuk membentuk otak dan ganglia besar lainnya.
Segmen kepala berisi otak, juga dikenal sebagai ganglion supraesophageal. Dalam sistem saraf serangga, otak anatomis dibagi ke dalam protocerebrum yang mencakup mata majemuk dan oselli, deutocerebrum yang mencakup antenna, dan tritocerebrum yang mencakup labrum dan usus depan. Segera di belakang otak adalah subesophageal ganglion, yang terdiri dari tiga pasang ganglia menyatu. Ini mengendalikan mulut, kelenjar ludah dan otot-otot tertentu.
Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia .Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak. Pada belalang terlihat susunan saraf tangga tali dari simpul saraf yang disebut ganglia (jamak dari ganglion). Ganglion merupakan pusat peogolah rangsang.
Ada 3 macam ganglion :
1.      Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan antena.
2.      Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris rahang bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan bibir bawah (labium).
3.      Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas dada, perut, dan alat-alat tubuh yang berdekatan.
Ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak dibawah saluran pencernaan. Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar sepanjang tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain.
Sedangkan sel saraf tepi terdiri dari 3 macam sel saraf, yaitu:
·         Sel saraf indera: membawa impuls dari salat indera.
·         Sel perantara (internuncial): mrmbawa impuls antara sel saraf.
·         Sel saraf motor: membawa impuls dari pusat integrasi ke otot.
Ada 3 macam susunan, yaitu:
§  Monopolar
§  Bipolar
§  Multipolar
Susunan di atas disebut sebagai "neuron bipolar", sedang bentuk lainnya adalah "monopolar Neuron" seperti yang dijumpai pada SSP. Neuron bipolar dengan demikian lebih banyak dipergunakan untuk menerima dan meneruskan rangsang, sementara yang monopolar dipergunakan untuk memproses rangsang dan selanjutnya diantisipasi sesuai dengan jenis rangsang.
Otak merupakan pusat perpaduan dari semua jaringan saraf yang berasal dari semua bagian tubuh, dan sebagai pengatur segala perilaku akibat adanya rangsangan yang datang dari luar dan rangsangan dari dalam tubuh lewat pancaindera. Sel saraf yang membentuk jaringan saraf, memiliki kemampuan meneruskan rangsangan yang berasal dari berbagai organ tubuh ke otak, serta menyampaikan pesan dari otak ke otot atau ke kelenjar tubuh
C.    Sistem Saraf Vertebrata
1.      Sistem Saraf Pada Pisces
Ikan menerima rangsang dari lingkungannya melalui organ perasa. Rangsangan tersebut selanjutnya diteruskan dalam bentuk impuls ke otak. Respon yang diberikan oleh otak dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku. Sel-sel saraf mulai berkembang sejak permulaan embrio dan berasal dari lapisan germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari sistem saraf disebut neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringan (perpanjangan sel). Perpanjangan sel terdiri atas dendrite (berfungsi sebagai penerima impuls) dan axon (berfungsi sebagai penerus impuls). Pertemuan antara axon dan dendrit dari sel saraf lainnya disebut synapse.
Otak Ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman, sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung melalui dua saraf penciuman  Lobus penciuman yang sangat besar dalam ikan yang berburu terutama oleh bau, seperti. hagfish, hiu, dan lele. Di balik cuping pencium adalah dua-lobed telencephalon , setara struktural ke otak dalam vertebrata yang lebih tinggi. Dalam ikan telencephalon yang bersangkutan kebanyakan dengan penciuman.
Serebelum adalah sebuah struktur lobed tunggal yang biasanya merupakan bagian terbesar dari otak. Hagfish dan lamprey memiliki cerebellae relatif kecil, sedangkan mormyrid otak kecil yang besar dan tampaknya mereka terlibat dalam arti listrik. Batang otak atau myelencephalon adalah otak posterior. Dan juga mengendalikan beberapa otot dan organ tubuh, pada ikan bertulang setidaknya, batang otak mengatur pernapasan dan osmoregulasi.
·         Telencephalon, adalah bagian otak yang paling depan, terdiri atas:
§  Lobus olfactorius, merupakan bagian telencephalon yang paling anterior
§  Tractus olfactorius, merupakan lanjutan dari lobus olfactorius dan berfungsi sebagai nervus cerebralis I.
§  Bulbus olfactorius, merupakan lanjutan dari tractus olfactorius dan berakhir sebagai sepasang ‘bola’, mempunyai lanjutan sebagai benang-benang halus yang menuju ke dinding lekuk hidung.
§  Hemisphaerium cerebri, terdapat di bagian posterior lobus olfactorius. Bagian dasarnya disebut corpus striatum, sedangkan bagian atap dan dinding samping disebut pallium.
·         Diencephalon, terletak di sebelah belakang dari telencephalon bagian ventral. Bersama-sama dengan telencephalon termasuk bagian dari otak muka (prosencephalon). Pada diencephalon terdapat thalamus, hypothalamus, lobus inferior, dan saccus vasculosus.
·         Mesencephalon, merupakan otak bagian tengah dengan organ utama yang tampak menonjol adalah lobus opticus. Lobus opticus berbentuk bulat dan besar, terletak di sebelah belakang bagian dorsal dari diencephalon. Di bagian sebelah ventral terletak lobi inferior (bagian dari diencephalon) yang merupakan tempat melekat hypophyse (hypothalamus). Pada bagian anterior hypophyse terdapat persilangan dari nervus opticus (nervus cerebralis II) yang disebut chiasma nervi optici. Selain lobus opticus, pada mesencephalon juga terdapat torus semicircularis.
Metencephalon, disebut juga cerebellum, relatif besar dan terletak di belakang mesencephalon. Myelencephalon, disebut juga medulla oblongata, melanjutkan diri ke caudal sebagai sumsum tulang belakang (medulla spinalis) yang berjalan di dalam canalis vertebralis. Bersama-sama dengan cerebellum, medulla oblongata termasuk bagian dari otak belakang (rhombexcephalon).
Dari otak, terdapat 11 saraf otak (nervi cerebralis) yang menyebar ke organ-organ sensori tertentu dan otot-otot tertentu. Sebagian besar saraf otak tersebut berhubungan dengan bagian-bagian kepala, tetapi ada juga yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh.
·         Nervus terminalis (NC 0), saraf kecil yang bergabung dengan NC I, berhubungan dengan otak depan, serabut-serabut sarafnya tersebar mengelilingi bulbus olfactorius. Fungsinya mungkin meliputi sensori somati dan sensori khusus.
·         Nervus olfactorius (NC I), menghubungkan organ olfactorius dengan pusat olfactorius otak depan, berfungsi membawa impuls bau-bauan.
·         Nervus opticus (NC II), menghubungkan retina mata dengan tectum opticum, berfungsi membawa impuls penglihatan.
·         Nervus oculomotoris (NC III), merupakan saraf motor somatik yang mengatur otot mata musculus obliquus inferior, muculus rectus superior, musculus rectus inferior, dan musculus rectus internal. Berhubungan dengan otak mesencephalon.
·         Nervus trochlearis (NC IV), berhubungan dengan otak mesencephalon, merupakan saraf motor somatik yang menginervasi otot mata musculus obliquus superior.
·         Nervus trigeminalis (NC V), terbagi atas tiga cabang yaitu nervus ophthalmicus dan nervus maxillaris (merupakan saraf sensori somatik) serta nervus mandibularis (saraf sensori somatik dan saraf motor somatik). Nervus ini menghubungkan bagian kepala dan rahang dengan medulla oblongata. Fungsinya berkaitan dengan kepekaan kulit terhadap panas dan sentuhan.
·         Nervus abducens (NC VI), merupakan saraf motor somatik yang menghubungkan bagian depan medulla oblongata dengan otot mata musculus rectus external. Fungsinya berhubungan dengan penarikan otot penggerak biji mata.
·         Nervus facialis (NC VII), tersusun atas tiga cabang yaitu nervus ophthalmicus superficialis, nervus buccalis, dan nervus hyomandibularis. Saraf cabang ini berkaitan dengan saluran garis rusuk (linea lateralis) di atas kepala, penerima rasa pada kepala dan tubuh, serta penerima rangsangan sentuhan. Berhubungan dengan NC V dan NC VIII pada medulla oblongata. Saraf ini punya komponen yang berkaitan dengan sensori somatik, sensori visceral, dan fungsi motor visceral.
·         Nervus acousticus (NC VIII), sering dianggap sebagai cabang dari nervus acousticofacialis pada ikan, mempunyai fungsi sensori somatik yang berkaitan dengan telinga bagian dalam.
·         Nervus glossopharyngeal (NC IX), terdiri dari komponen sensori dan motoris yang melayani bagian insang pertama. Fungsinya berkaitan dengan garis rusuk, organ pengecap pada pharynx dan otot-otot insang.
·         Nervus vagus (NC X), memiliki beberapa percabangan. Cabang supratemporal dan cabang garis rusuk melayani sistem garis rusuk. Cabang branchial menuju ke bagian posterior celah insang. Cabang visceral melayani organ-organ internal. Cabang dorsal recurrent menginervasi penerima rasa.
Otak pada Lamprey masih sangat primitif. Otak depan berisi sepasang lobun olfaktorius. Arah belakang ada cerebral hemisperes kecil, melekat ke dienophalon. Dibawah dienophalon terdapat infindibulum dan pada bagian dorsal terdapat struktur pineal. Pada otak tengah terdapat sepasang lobus optious (yang lebar). Pada otak belakang terdapat cerebellum (rudimentair) kecil, arah ventral terdapat modulls oblongata yang lebih besar. Dari otak keluar sepuluh pasang saraf cranialis.
Nervercord berbentuk sabuk dan terdapat akar belakang (dorsal) dan ventral sebagai saraf Spinalis. Sistem saraf simpatis belum berkembang. Sistem saraf pada makhluk hidup umumnya terdapat dua kelompok kerja sistem saraf, yakni sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. Dan kedua sistem saraf tersebut tidak bekerja secara terpisah melainkan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan pada ikan hiu memiliki otak yang bertipe otak yang lebih maju dibandingkan dengan lintah laut. Dari dua kantung olfaktori dihidung, saluran  olaktori besar dan memanjang ke lobus olfaktori, yang melekat dengan erat ke pasangan hemisfer serebral  di diensefalaon. Di bagian dorsal, diensefalaon mengandung sebuah tangkai pineal serta badan pineal dan di bagian ventraldiensefalon terdapat infundibulum, tempat melekatkan  hipofisis.
Semua struktur ini merupakan bagian darai otak depan. Dua lobus optik yang bundar terdapat di bagian dorsal otak tengah. Otak belakang terdiri atas serebelum dorsal median yang berukuran besar di atas medula oblongata yang membuka di bagaian atas. Sepuluh pasang saraf kranial melayani struktur, terutama kepala, kira-kira distribusinya sama dengan vertebrata lain. Tali saraf dilindungi sepenuhnya oleh lengkung neural  tulang belakang, selanjutnya saraf spinal yang berpasang ke setiap somit tubuh muncul di antara lengkung neural dari tulang belakang berturut-turut.

2.      Sistem Saraf ada Amphibia
Sistem saraf pada katak dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Pada amphibi, Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang juga dibungkus oleh 2 lapisan selaput yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf. Di antara dua lapisan tersebut terdapat spatium subdurale, dan terdapat cairan cerebrospinalis. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis. Sistem saraf amphibi terdiri dari otak. Pada amphibi, otak tengah sebagai pusat penglihatan berkembang lebih baik sehingga amphibi memiliki penglihatan yang baik.
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
             

                                

·         Otak (ensefalon)
Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh, yang terletak didalam tulang tengkorak dan diselubungi oleh jaringan, berupa jaringan meninges. Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian yang terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus iskiadikus.
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:
§   Lobus olfaktorius
Lobus olfaktorius pada amphibi memiliki trunckus bulbus olfaktorius. Lobus ini tidak terlalu berkembang. Oleh karenanya berbentuk relative kecil dan merupakan penonjolan dari bagian yang disebut hemisperium serebri. Kurang berkembangnya lobus olfaktorius yang berperan sebagai pusat pembau pada amphibi, berhubungan dengan cara hidupnya yang tidak terlalu banyak membutuhkan peran dari lobus olfaktorius sebagai pusat pembau
                  
§  Otak besar (cerebrum)
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.
Serebrum pada amphibi terdiri atas sepasang hemispermiun serebri. Pada serebrum memungkinkan terjadinya aktivitas-aktivitas yang kompleks, misalnya pembiakan dan macam-macam gerak.
                                    
§  Otak tengah (mesencephalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis. Thalamus amphibi terletak di bagian dorsal otak dan merupakan jembatan antara serebrum dan mesenshefalon. Sedangkan kelenjar hipofisis terletak pada bagian ventral otak yang berfungsi mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Oleh karenanya dikatakan sebagi Master of Glands.
Bagian atas (dorsal) otak tengah juga terdapat lobus optikus dan sepasang nervus optikus yang saling bersilangan. Pertemuan atau persilangan antara dua nervus optikus disebut sebagai chiasma. Lobus ini merupakan pusat penglihat, karena semua nervus optikus bermuara pada lobus ini. Lobus ini juga berfungsi mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Lobus optikus pada amphibi lebih berkembang daripada lobus olfaktorius.
Selain itu, pada bagian dorsal otak tengah juga terdapat kelenjar epifisis. Kelenjar ini disebut juga Badan pineal yang berfungsi ketika terjadi pembentukan pigmen pada permukaan tubuh. Pada bagian ventral, selain terdapat kelenjar hipofisis juga terdapat kelenjar hypothalamus dan infundibulum. Pada kelenjar hypothalamus terdapat sel-sel neurosekretori (sel saraf yang menghasilkan secret). Secret dari sel ini berupa neurohormon yang berfungsi untuk mempercepat penyampaian impuls dari sinapsis yang satu ke sinapsis yang lain. Sedangkan infundibulum, merupakan tangkai dari hipofisis yang berfungsi menghubungkan hipofisis dengan hypothalamus.
                         
§  Otak Kecil (Serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Serebelum pada amphibi mereduksi, karena aktifitas otot relative berkurang.
§  Sumsum lanjutan (medulla oblongata)
Sumsum lanjutan berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum lanjutan juga mempengaruhi refleks fisiologi seperti detak jantung (pusat pengatur percepatan dan penghambat denyut jantung) , tekanan darah (pusat pengaturan penyempitan dan pelebaran pembuluh darah), volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum lanjutan juga mengatur gerak refleks yang lain.
·         Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Medulla spinalis merupakan lanjutan dari medulla oblongata yang masuk ke dalam kanalis vertebralis. Pada amphibi, medulla spinalis mengalami pembesaran di bagian servikalis. Medulla spinalis berfungsi menghantarkan impuls sensori dari saraf perifer ke otak dan menyampaikan impuls motoris dari otak ke saraf perifer. Selain itu juga merupakan pusat dari refleks.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.

3.      Sistem Saraf Pada Reptilia
Ular memiliki otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus, serebellum, dan medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis. Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke somit-somit (ruasprimer) tubuh.
Sistem saraf pada reptil terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
·         Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
§  Otak (ensefalon)
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:
·         Otak besar (serebrum)
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.
·         Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
·         Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
·         Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
·         Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain.


§  Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.
·         Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf  tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom).
§  Sistem Saraf Sadar
      Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
·         Tiga pasang saraf sensori
·         Lima pasang saraf motor
·         Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor
     Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.

§  Saraf Otonom
     Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
     Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).

4.      Sistem Saraf Pada Aves
Burung merupakan hewan aktif yang banyak melakukan pergerakan serta memiiki keseimbangan yang bagus terutama saat terbang. Beberapa burung juga memiliki ketajaman penglihatan yang bagus. Karena itu pusat koordinasi gerak dan keseimbangan burung berkembang baik hal ini dapat terlihat dari adanya lekukan-lekukan pada otak kecil burung yang menjadikan volume otak kecilnya menjadi lebih besar.
Susunan saraf  burung serupa dengan susunan saraf manusia dan hewan menyusui (mammalia). Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh susunan saraf pusat yang terdiri atas otak dan susm-sum tulan belakang. Otak burung terdiri dari beberapa bagian, yakni otak besar, otaak tengah, otak kecil, dan sum-sum lanjutan. Selain otak kecil, otak besar pada burung tumbuh dengan baik. Otak besar burung berbeda pula dengan otak besar manusia.
Permukaan otak besar burung tidak berlipat-lipat sehingga jumlah neuron pada burung tidak banayak. Otak tengah burung berkembang membentuk dua gelembung. Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi penglihatannya. Otak kecil burung mempunyai banyak lipatan yang memperluas permukaannya sehingga dapat menampung neuron cukup banyak. Perkembangan otak kecil ini berguna untuk pengaturan keseimbanagan burung waktu terbang.
Sistem saraf pada burung merpati terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat Columba livia terdiri dari otak yang bagian cerebrumnya berkembang dengan baik. Pada sistem nervosun, encephalon (otak) secara relative lebih besar bila dibandingkan dengan reptilia. Dibagian atas terdapat tiga bagian yang pokok, yaitu:
1.      Prosencephalon (bagian muka), terbagi atas:
a.       Telenchepalon (bagian muka)
b.      Diencephalon (bagian belakangnya)
2.      Mesencephalon (bagian tengah)
3.      Rhombencephalon, terdiri dari:
a.       Metencephalon (bagian atas)
b.      Myencephalon (bagian tengah)
Bila ditinjau dari facies dorsalis akan tampak bagian yaitu:
1.      Lobi olfactory
2.      Hemispaerium
3.      Mesencephalon
4.      Cerebellum (otak kecil)
5.      Medulla oblongata
Seangkan jika ditinjau dari facies ventralis akan tampak bagian yaitu:
1.      Lobus olfactorius
2.      Haemespherium cerebri
3.      Chiasma nervi optici
4.      Tuber cinerium
5.      Infundibulum
6.      Hypophysa
7.      Crura cerebri
8.      Medulla oblongata
9.      Medulla spinalis (sumsum tulang belakang)
  1. Sistem Saraf Pada Mamalia
Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial. Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
·         Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.
§  Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
§  Badan sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.
§  Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
§  Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
§  Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
§  Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
§  Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
§  Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu:
§  Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.
§  Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
§  Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
·         Sel Glial
Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.
·         Sistem Saraf Pusat
            Pusat saraf berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan (medula oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara lain, yaitu:
§  Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang terbentuk dari badan sel.
§  Substansi alba atau bagian materi putih yang terbentuk dari serabut saraf.
§  Jaringan  ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam system saraf pusat tepatnya di antara sel-sel saraf yang ada.
Selain itu, pada sistem saraf pusat terdapat juga dengan jembatan varol yang tersusun atas serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.
§  Otak Besar
      Otak besar wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta berminyak. Otak besar dikelilingi oleh cairan serebrospinal yang berfungsi memberi makan otak dan melindungi otak dari guncangan. Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh darah yang berfungsi memasok oksigen ke otak besar.
      Bila otak besar pada laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan berat otak besar yang di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki yang lebih berat dikarenakan ukurannya yang juga lebih besar di bandingkan dengan otak wanita. Namun kecerdasan yang dimiliki masing-masing orang baik laki-laki maupun perempuan tidak tergantung dengan berat otak yang mereka miliki. Tapi yang mengukur dan menentukn tingkat kecerdasan yang ada pada otak yaitu yang jumlah hubungan antar saraf satu dengan lainnya itu dalam jumlah banyak.
§  Otak Kecil
      Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala dan dekat leher. Fungsi utama otak kecil adalah sebagai pusat koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Jika terjadi rangsangan yang membahayakan, gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan. Apabila terjadi gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka semua gerakan otot tidak dapat dikoordinasikan.
§  Sumsum Lanjutan
      Sumsum lanjutan (sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di persambungan antara otak dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk mengatur suhu tubuh, kendali muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin, dan berkedip), dan pusat pernapasan. Selain itu, sumsum lanjutan berperan untuk mengantarkan impuls yang datang menuju otak. Sumsum sambung pun mempengaruhi refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi, pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
§  Sumsum Tulang Belakang
      Sumsum  tulang belakang atau medula spinalis berada di dalam tulang belakang. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yang berwarna putih dan lapisan dalam yang berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang atau tulang punggung yang keras. Tulang punggung terdiri dari 33 ruas.
      Fungsi utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks. Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, dan saraf penghubung. Fungsi saraf-saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari otak dan ke otak.
      Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut antara lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik; memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.
      Adapun skema gerak biasa adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > otak > saraf motorik > otot > gerakan. Skema gerak refleks adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > sumsum tulang belakang > saraf motorik > otot > gerak reflex.























BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem saraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan.
Pada sistem saraf Echinodermata (bintang laut), terdapat cincin saraf di dalam cakram. Pada tiap penjuluran tubuhnya terdapat saraf radial pada sisiventral. Saraf ini bercabang-cabang halus banyak sekali. Tiap saraf radial berakhir sebagai sebuah mata pada tiap penjuluran tubuh.
Sistem saraf cacing tanah terletak pada segmen yang ke 3 dan terdiri atas ganglion cerebrale, berkas saraf ventralis serta ganglion cerebrale. sedangkang dari tiap kelompok sel-sel tersebut terdapat saraf-saraf yang menginervasi daerah mulut dan berpangkal pada ujung anterior tiap kelompok sel-sel tersebut serta cabang saraf yang menuju ke ventral dan melingkari pharynx.
Sistem saraf pada belalang berupa sistem saraf tangga tali yang terdiri dari serangkaian ganglia, ada 3 macam ganglion yaitu ganglion kepala, ganglion di bawah kerongkongan serta ganglion ruas-ruas. Sedangkan sel saraf tepi dari belalang terdiri dari 3 macam sel saraf, yaitu sel saraf indera, sel perantara (internuncial) serta sel saraf motor.
Sistem saraf pada Lamprey terdiri dari otak depan berisi sepasang lobun olfaktorius. Arah belakang ada cerebral hemisperes kecil, melekat ke dienophalon. Dibawah dienophalon terdapat infindibulum dan pada bagian dorsal terdapat struktur pineal. Pada otak tengah terdapat sepasang lobus optious (yang lebar). Pada otak belakang terdapat cerebellum (rudimentair) kecil, arah ventral terdapat modulls oblongata yang lebih besar. Dari otak keluar sepuluh pasang saraf cranialis. Sedangkan hiu memiliki otak yang bertipe yang lebih maju dibandingkan dengan lintah laut. Dari dua kantung olfaktori dihidung, saluran  olaktori besar dan memanjang ke lobus olfaktori, yang melekat dengan erat ke pasangan hemisfer serebral  di diensefalaon. Di bagian dorsal, diensefalaon mengandung sebuah tangkai pineal serta badan pineal dan di bagian ventraldiensefalon terdapat infundibulum, tempat melekatkan  hipofisis.
Sistem saraf pada Amphibi dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Pada amphibi, Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang juga dibungkus oleh 2 lapisan selaput yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf.
Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial. Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
Sistem saraf pada burung merpati terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat Columba livia terdiri dari otak yang bagian cerebrumnya berkembang dengan baik. Pada sistem nervosun, encephalon (otak) secara relative lebih besar bila dibandingkan dengan reptilia. Dibagian atas terdapat tiga bagian yang pokok, yaitu prosencephalon (bagian muka), terbagi atas: telenchepalon (bagian muka) dan diencephalon (bagian belakangnya), mesencephalon (bagian tengah) serta rhombencephalon, terdiri dari metencephalon (bagian atas) dan myencephalon (bagian tengah).
Ular memiliki otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus, serebellum, dan medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis. Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke somit-somit (ruasprimer) tubuh. Sistem saraf pada reptil terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.















DAFTAR PUSTAKA

Alamsjay, Z., Ichthyologi I, Bogor: Intitut Pertanian Bogor, Fakultas Biologi, Departemen Biologi Perairan, 1974.
Alamsjah, Z. dan M. F. rahardjo., Penuntun Untuk Identifikasi Ikan, Bogor: Intitut Pertanian Bogor, Fakultas Bioogi, Departemen Biologi Perikanan, 1977.
Andy, Omar, S. Bin., Penuntun Prakikum Ichthyologi, Ujungpandang: Jurusan Perikanan Universitas Hasanunddin, 1987.
Jasin, M., Zoologi Vertebrata, Surabaya: Sinar Wijaya, 1987.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar